Tips ‘Tetap Waras’ di Tengah Badai PHK Startup
Kolom oleh: Direktur Digital Business Telkom Indonesia, M. Fajrin Rasyid.
Uzone.id– Semakin ke sini, kondisi mental karyawan semakin disorot demi menunjang performa pekerjaan agar tetap optimal dan efektif. Ungkapan “tetap waras” telah malang-melintang di linimasa media sosial sebagai ekspresi karyawan generasi muda agar tetap semangat bekerja.
Badai PHK di kalangan startup melanda sejak beberapa waktu terakhir. Startup yang dikenal sebagai sarangnya tempat bekerja anak-anak muda memang sedang terguncang karena kondisi ekonomi global. Kabar PHK dari perusahaan teknologi luar maupun dalam negeri masih santer terdengar.
Jumlah karyawan yang terkena PHK pun tak sedikit. Ada yang ratusan, bahkan ribuan. Dari perusahaan telekomunikasi hingga e-commerce di Indonesia juga terpaksa PHK karyawan. Sampai ada inisiatif di platform seperti LinkedIn dan sebagainya untuk menghubungkan eks karyawan startup yang membutuhkan pekerjaan ke lowongan dari perusahaan lain.
Fenomena ini tentu semakin menuntut semangat “tetap waras” yang tak hanya ditujukan ke korban PHK, namun juga ‘survivor’ PHK yang masih bekerja. Jangankan di Indonesia, di Silicon Valley, California, Amerika Serikat pun sudah menjadi rahasia umum bahwa ‘survivor’ ini juga berjuang agar tetap waras di tengah ketambahan beban pekerjaan akibat ditinggal korban PHK.
Baca juga: Jadi CEO Startup Harus JagoStorytelling?
Bagi yang terdampak PHK khususnya dalam jumlah besar, ingatlah bahwa ini bukan tentang kalian. Ini adalah dampak dari strategi perusahaan untuk melakukan efisiensi.
Salah satu cara efisiensi bagi startup adalah dengan mengurangi karyawan di bidang atau divisi yang tidak terlalu terkait dengan bisnis utama perusahaan atau paling sulit untuk menghasilkan keuntungan dalam waktu dekat.
Apabila kalian memiliki keahlian di sektor teknologi, kemungkinan besar kalian akan tetap dicari oleh perusahaan lain yang masih membutuhkan tenaga di bidang ini, termasuk BUMN seperti Telkom Indonesia.
Sebaliknya, kalian yang belum memiliki keahlian ini dapat mencari peluang di perusahaan lain di industri yang sama karena kemungkinan mereka membutuhkanskillkalian untuk berkembang.
Bagi kalian yang menjadi ‘survivor’, pahamilah bahwa situasi PHK dapat terjadi kapan saja dan kepada siapa saja termasuk kalian.
Baca juga: Startup Silang.id, Hadir untuk Hapus Kesenjangan terhadap Orang Tuli
Oleh karena itu, tetap jaga hubungan dan komunikasi baik dengan perusahaan kalian agar apabila ke depan terjadi sesuatu yang tidak kalian inginkan, kalian tetap dapat meminta rekomendasi dan hal lain yang kalian butuhkan untuk berkarier di tempat lain.
Selain itu, kalian dapat meminta perusahaan kalian untuk rutin menceritakan kondisi dan strategi perusahaan kepada kalian dan karyawan lain sehingga kalian dapat menganalisis dampaknya terhadap posisi pekerjaan kalian ke depan.
Akhir kata, saya berpendapat bahwa badailayoffini tidak akan selamanya. Apabila ekonomi global semakin baik, sangat mungkin badai ini akan berganti menjadi trenhiringkembali.
Sampai saat itu tiba, mari berkarya yang terbaik!