Trump Kalah Pemilu, Gimana Nasib Akuisisi TikTok di AS?
(Foto: Solein Feyissa)
Uzone.id-- Dari sekian banyak hal yang terjadi menjelang pemilihan umum presiden Amerika Serikat, polemik pemblokiran TikTok salah satu yang menarik perhatian karena perintah Presiden Donald Trump. Kini Trump kalah suara dari Joe Biden, lantas bagaimana nasib akuisisi TikTok oleh Oracle?
TikTok baru saja mengajukan petisi di Pengadilan Banding AS untuk meminta peninjauan tindakan oleh Komite Administrasi Trump bagian Investasi Asing AS (CFIUS). Alasannya, mereka belum mendengar kabar dari komite dalam beberapa pekan terakhir tentang tenggat waktu untuk induk usahanya, ByteDance terkait penjualan aset ke perusahaan AS.
Selama ini, pemerintahan Trump berulang kali mengekspresikan rasa cemasnya terhadap perusahaan asal China seperti ByteDance dan Huawei yang mereka percaya, dapat menjadi alat mata-mata pemerintah China dan dapat mengancam keamanan nasional.
Baca juga:Trump Izinkan Oracle Akuisisi TikTok
MengutipThe Verge, pihak CFIUS sendiri sebenarnya memasang tenggat waktu 12 November 2020 bagi TikTok untuk melepaskan dirinya dari “aset atau properti berwujud atau tidak berwujud, di mana pun lokasinya, yang digunakan untuk mengaktifkan atau mendukung pengoperasian aplikasi TikTok oleh ByteDance di AS”.
TikTok mengatakan, mereka memutuskan untuk perpanjangan 30 hari yang diizinkan dalam perintah CFIUS, namun sampai saat ini belum menerima komunikasi apapun tentang hal ini.
Masih belum jelas apa yang sebenarnya akan terjadi jika tenggat waktu ini dilewatkan, sebab TikTok diberikan perintah awal soal ini pada akhir bulan Oktober lalu.
“Selama satu tahun, TikTok secara aktif berkomunikasi dengan CFIUS untuk membahas soal kecemasan keamanan nasional AS, bahkan ketika kami tidak setuju dengan penilaian ini,” ungkap juru bicara TikTok.
Baca juga:2021, Pengguna TikTok Bakal Tembus 1,2 Miliar per Bulan?
Dia melanjutkan, “hampir dua bulan sejak presiden [Trump] memberikan persetujuan awal untuk proposal kami demi memuaskan kecemasan mereka, kami menawarkan solusi merinci untuk finalisasi kesepakatan itu, kami tidak menerima umpan balik secara substantif mengenai privasi data dan kerangka keamanan kami.”
Selebihnya, keterangan dari pihak TikTok terkait nasib ‘menggantung’ soal akuisisinya oleh perusahaan AS adalah sebagai berikut:
“Menghadapi permintaan baru terus-menerus dan tidak ada kejelasan tentang apakah solusi yang kami usulkan akan diterima, kami meminta perpanjangan 30 hari yang secara tegas diizinkan dalam perintah pada 14 Agustus. Hari ini, dengan tenggat waktu 12 November dari CFIUS yang sudah dekat tanpa perpanjangan tangan, kami tidak punya pilihan selain mengajukan petisi ke pengadilan untuk membela hak-hak kami dan hak 1.500 karyawan kami di AS. Kami tetap berkomitmen untuk bekerja sama dengan administrasi kepresidenan -- seperti yang telah kami lakukan selama ini -- untuk menyelesaikan masalah yang telah mereka angkat, tapi tantangan hukum kami hari ini adalah perlindungan untuk memastikan diskusi ini dapat berlangsung.”
Seperti yang kita tahu, ByteDance telah sepakat menjual sebagian bisnisnya di dalam kerja sama yang cukup rumit kepada Oracle dan Walmart, keputusan yang sudah disetujui oleh Trump sendiri pada September kemarin.
Namun, kesepakatan ini tidak pernah disetujui oleh pemerintah China dan masih berada di ketidakpastian.
Apakah sejak kalah pilpres, Trump juga lupa dengan nasib TikTok di AS?
VIDEO: Samsung Galaxy M51 Review, Plus Minus Seminggu Dipakai