Uji SIM e-Drives, Efektifkah Hilangkan Fenomena 'SIM Nembak'?

pada 5 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Foto: Menpan.go.id

Uzone.id- Sudah jadi rahasia umum, bikin SIM di Indonesia itu gampang dan cepat, selama ada uang lebih. Bahasa kesehariannya, 'SIM nembak'.

Gak perlu ujian teori, termasuk juga gak perlu ujian di lapangan yang biasanya diminta untuk mengendarai mobil atau motor sesuai dengan SIM yang ingin dibuat.

Tapi, efek negatif dari SIM nembak ini adalah prilaku berkendara di jalan raya yang seruntulan dan cenderung membahayakan diri sendiri dan pengendara lain.

VIDEO Test Drive Mazda3:

Nah, sekarang per 5 Desember 2019 ini, ujian bikin SIM menggunakan sistem baru dan mengusung teknologi canggih, e-Drives. Sistem elektronis ini menjanjikan pengujian yang lebih akurat, transparan dan lebih memberikan kepastian hukum.

Benarkah sistem e-Drives efektif, sekaligus bisa menghilangkan fenomena 'SIM nembak'?

Mari kita ulas potensinya. Sistem ini, pastinya jadi mengubah ujian praktik yang sebelumnya dilakukan secara konvensional menjadi sistem elektronik.

Selain itu, uji praktik juga dapat dilakukan dengan beberapa peserta uji sekaligus secara simultan, sehingga proses ujian menjadi lebih praktis.

Penguji juga dapat memantau ujian praktik pemohon SIM di ruang monitoring melalui CCTV dan hasil pengujian dapat dilihat pada control room.

Penguji di lapangan juga dapat memantau, yang terintegrasi melalui tablet dan layar monitor untuk menunjukan ke peserta ujian.

Tes peserta uji praktik satu SIM C meliputi, uji pengereman atau keseimbangan, uji zig-zag atau salon, uji angka delapan, uji reaksi rem menghindar, uji berbalik arah membentuk huruf U atau U-turn.

Sementara, uji praktik satu SIM A meliputi maju dan mundur pada jalur sempit, zig-zag maju mundur, parkir seri dan paralel, serta berhenti di tanjakan dan turunan.


Setidaknya, ada beberapa teknologi yang digunakan:

1. RFID (radio frequency identification), berfungsi untuk membaca kartu uji para peserta

2. Passive Infrared, berfungsi untuk mengetahui saat peserta mulai dan selesai pada masing-masing tahapan tes.

3. Vibration sensor, berfungsi untuk mengetahui getaran pada suatu benda.

4. Ultra Sonic berfungsi untuk mengetahui posisi terakhir mobil pada saat tes tanjakan maupun turunan.