Undur Diri, CFO Budi Pramatantika Catat Sejarah Manis Bagi XL Axiata

pada 1 tahun lalu - by

Uzone.id— Setelah menjabat kurang lebih 2 tahun, direktur sekaligus Chief Finance Officer (CFO) XL Axiata, Budi Pramatantika sudah resmi mengundurkan diri dari jajaran petinggi perusahaan pada 6 Maret 2023 lalu.

Tidak seperti yang dikabarkan sebelumnya, Budi mengatakan kalau pengunduran dirinya berkaitan dengan alasan pribadi, bukan karena alasan kinerja perusahaan.

Ia mengundurkan diri disaat XL Axiata mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang cukup tinggi, yaitu 9 persen dengan total pendapatan XL Axiata sebesar Rp 29,2 triliun.

Bahkan perusahaan mengatakan kalau 2022 kemarin merupakan tahun yang sangat solid dan merupakan salah satu yang paling bagus dalam sejarah perusahaan.

Selama menjabat sebagai Direktur Keuangan, Budi telah menyumbang berbagai kontribusi bagi perusahaan. Presiden Direktur XL Axiata, Dian Siswarini pun mengatakan kalau mundurnya beliau dari XL Axiata merupakan sebuah kehilangan yang besar.

Baca juga:eSIM XL Axiata Dipastikan Hadir di Tahun Ini

“Sebagai Direktur Keuangan, Pak Budi telah memberikan kontribusi besar terhadap kemampuan XL Axiata dalam menjaga kinerja keuangan, termasuk selama saat masa pandemic Covid-19 yang sulit, serta dalam menghadapi kompetisi industri telekomunikasi yang sangat ketat, melalui penerapan sejumlah kebijakan pengelolaan keuangan,” ujar Dian.

Selama kurang lebih 2 tahun menjabat sebagai CFO, Budi Pramantika mencetak berbagai kontribusi besar bagi perusahaan, berikut diantaranya:

Pertama, kontribusi dalam pengelolaan aset yang optimum. Langkah tersebut dilakukan untuk menghadapi tantangan industri telekomunikasi, yaitu dengan melakukan pengelolaan aset secara maksimal. 

Dengan langkah ini, semua aset yang dimiliki perseroan, baik uang aset tetap, investasi, sales & lease back hingga capex, semua harus menghasilkan return secara optimal.

Kontribusi selanjutnya yang diberikan Budi selama menjadi CFO adalah penggalangan dana untuk memperkuat permodalan. 

Hal ini dilakukan guna membiayai capex. Selain menggalang dana dari pinjaman bank, penggalangan ini dilakukan melalui penerbitan Bond dan Sukuk, serta Right Issue. 

Melalui kebijakan untuk memperkuat struktur keuangan perusahaan 2022 lalu itu, XL Axiata berhasil menggalang dana total sekitar Rp 8 triliun.

Baca juga:Shutdown 3G Hampir Selesai, XL Axiata Catat Kenaikan Trafik 22 Persen

Masing-masing sebesar Rp 3 triliun melalui Bond dan Sukuk pada September 2022 dengan harga yang sangat kompetitif, dan sekitar Rp 5 triliun melalui Right Issue.

Dana tersebut memperkuat neraca dan membuat XL Axiata mempertahankan peringkat AAA nilai investasi yang dimiliki saat ini. Hal ini juga menyeimbangkan profil utang perusahaan agar lebih siap menghadapi potensi kenaikan suku bunga di masa mendatang.

Budi juga turut berkontribusi dalam transformasi digital di bidang keuangan perusahaan.

Digitalisasi ini diterapkan agar lebih meningkatkan kinerja keuangan. Semua proses keuangan diubah ke digital dan otomasi. Proses finansial yang dimaksud mencakup business case, proses sourcing, hingga pembuatan kontrak, pembayaran, hingga pembukuan.

Selanjutnya, Budi memiliki peran dalam pengelolaan biaya yang efektif & efisien, khususnya penerapan operational excellence dan penghematan beban biaya operasional (opex saving). 

Kebijakan tersebut mendukung pencapaian kinerja perusahaan, seperti pengurangan biaya sewa tower, potensi pengurangan beban bunga terkait dengan penerbitan Bond dan Sukuk, serta Right Issue.

“Kini, dengan fundamental keuangan yang solid, XL Axiata siap menghadapi tantangan industri di tahun 2023 ini. Untuk itu, manajemen XL Axiata berterima kasih banyak atas kerja keras dan dedikasi beliau bagi perseroan. Kami berdoa untuk kesuksesan beliau,” ujar Dian Siswarini, Presiden Direktur dan CEO XL Axiata kepada Direktur dan CFO XL Axiata, Budi Pramatantika.