Universitas Telkom Hadirkan Kurikulum Pengembangan Metaverse
Uzone.id- Istilah metaverse sudah jadi hal biasa di kalangan anak-anakzaman now. Istilah tersebut sebetulnya sudah muncul sejak tahun 1992 di saat Neal Stephenson menyebut metaverse dalam novel karangannya berjudul Snow Crash.
Istilah metaverse merujuk pada dunia virtual 3D yang dihuni oleh para avatar orang-orang sungguhan.
Metaverse langsung populer gara-gara Mark Zuckerberg menamai induk perusahaannya menjadi Meta dan mengembangkan produk metaverse.
BACA JUGA:Karafuru, NFT Asli Indonesia yang Dibanderol dengan Harga Selangit
Indonesia tak mau kalah, Forum Alumni Universitas Telkom (FAST) sempat menggelar acara pelantikan pengurus di metaverse pada 2 Februari 2022 melalui acara bertajuk 'Pentahelix Talkshow, Inagurasi dan Pelantikan pengurus periode 2021-2025 di Metaverse'.
Prof. Dr. Adiwijaya, S.Si., M.Si., Rektor Universitas Telkom dalam Keynote Speechnya mengatakan, Universitas Telkom telah mengembangkan kurikulum pendukung pengembangan metaverse.
“Kita menyiapkan kurikulum ini dalam rangka menyiapkan Digital Talent yang mampu beradaptasi dalam metaverse. Karena perkembangan teknologi tidak dapat kita bendung, pilihannya hanya kita wait and see saja atau mau jadi player bahkan menjadi leader di dalamnya”, kata Adiwijaya, dilansirUzone.iddari situs resmi Universitas Telkom.
Sri Safitri, Presiden FAST 2021-2025, menambahkan bahwa metaverse merupakan perkembangan teknologi yang dalam waktu dekat akan masif digunakan oleh banyak orang untuk berbagai aktivitas. Misalnya mengadakan meeting, konser musik, bahkan kegiatan pembelajaran dapat dilakukan di Metaverse.
Yudhistira Nugraha, Direktur Jakarta Smart City mengingatkan, semakin kita masuk ke dalam metaverse maka risikonya akan semakin besar. Dengan semakin besar risiko, disitulah apa yang harus diatur pemerintah melalui regulasi.
Pasar metaverse dikatakan bisa mencapai USD783,3 miliar pada tahun 2024 dibandingkan USD478,7 miliar di tahun 2020, mewakili tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 13,1 persen.
BACA JUGA:Usai Pelecehan Seksual di Metaverse, Induk Facebook Bikin Fitur Ini
Rapat Virtual di Metaverse
Terobosan Universitas Telkom berikutnya adalah menggelar rapat dengan PT Angkasa Pura (AP) II melalui virtual di metaverse pada 4 Februari 2022.
President Director of AP II Muhammad Awaluddin berujar, digitalisasi juga meningkatkan efisiensi dan optimalisasi sehingga kinerja perusahaan secara keseluruhan semakin baik dari tahun ke tahun.
"Pemanfaatan metaverse dalam rapat formal ini menandakan AP II selaku pengelola bandara yang terus memperkuat transformasi digital dan Telkom University yang merupakan salah satu kampus terbaik di bidang teknologi, telah mampu merespons perkembangan teknologi dunia,” kata dia, dalam sebuah pernyataan resmi.
Awaluddin menerangkan, secara fisik peserta rapat berada di dua kota: Jakarta dan Bandung dan disatukan di satu lokasi di dunia digital dengan masing-masing peserta rapat memiliki avatar.
“Pemanfaatan metaverse ini membuat rapat berlangsung sangat cair dan peserta merasa sangat dekat, meski secara fisik berada di kota yang berbeda. Dan, pemanfaatan metaverse untuk rapat ini sangat relevan di tengah pandemi Covid-19,” ujarnya.
Adapun perlengkapan yang harus ada ketika rapat di metaverse di antaranya virtual reality (VR) set, platform, dan jaringan internet.