Usai 15 Tahun, Situs Ngobrol Omegle Ditutup
Uzone.id– Sempat banyak dibicarakan dan booming sekitar tahun 2010-an, situs chatting Omegle memutuskan untuk menutup layanan mereka.
Kabar ini disampaikan oleh founder Omegle Leif K-Brooks pada hari Kamis, (09/11) dalam sebuah surat.
“Dari hati yang paling dalam, terima kasih bagi semua orang yang telah menggunakan Omegle untuk tujuan positif dan bagi semua orang yang telah berkontribusi untuk kesuksesan layanan ini. Mohon maaf saya tidak bisa terus berjuang bersama kalian,” ungkapnya, dikutip dari Engadget, Kamis, (09/11).
Brooks mengungkap kalau keadaan dan biaya yang harus dikeluarkan menjadi salah satu alasan penutupan ini. Selain itu, ia juga menemukan banyaknya penyalahgunaan dalam layanan yang membuatnya merasa tertekan secara finansial maupun psikologis.
“Beberapa orang menyalahgunakan layanan ini, termasuk untuk melakukan kejahatan yang sangat keji,” Ia menambahkan, “mengoperasikan Omegle tidak lagi berkelanjutan, baik secara finansial maupun psikologis. Sejujurnya, saya tidak ingin terkena serangan jantung di usia 30-an.”
Leif K-Brooks membuat Omegle saat usianya 18 tahun. Aplikasi ini terus bertumbuh dan menjadiboomingdi kalangan anak muda kala itu karena bisa berbincang dengan orang lain secara online.
Sebelumnya, Omegle harus menghadapi berbagai kritikan yang terjadi selama beberapa tahun ke belakang. Beberapa kritikus menyebut kalau Omegle merupakan magnet bagi para penjahat pedofil untuk beraksi.
Di 2021 lalu, seorang wanita AS menggugat Omegle karena memasangkannya dengan seseorang yang memaksa dirinya untuk mengirim gambar tak senonoh selama 3 tahun, kala itu korban sedang berusia 11 tahun. Tim kuasa hukum korban menyebut kalau cara kerja Omegle memungkinkan para predator berburu korban-korbannya.
Selanjutnya, di 2022, 2 lelaki dijatuhi hukuman penjara karena mengeksploitasi anak-anak yang mereka temui melalui aplikasi termasuk Omegle. Investasi BBC juga mengungkapkan banyak pengguna yang ‘mengekspos’ dirinya di aplikasi tersebut.
Para pengguna ini termasuk anak-anak di bawah umur karena mereka mengakali peraturan layanan yang tidak memiliki sistem verifikasi usia yang lebih ketat.
Di surat perpisahannya, K-Brooks mengatakan akan bekerja sama dengan lembaga penegak hukum, serta "Pusat Nasional untuk Anak Hilang dan Tereksploitasi, untuk membantu memenjarakan pelaku kejahatan.
Ia menyebut kalau situs web-nya (Omegle) akan secara proaktif mengumpulkan bukti-bukti yang memberatkan orang-orang ini dan memberitahu pihak berwenang untuk memenjarakan mereka.