Usai Investigasi 279 Juta Data yang Bocor, Kominfo Panggil Direksi BPJS Kesehatan
Foto: dok. Pixabay
Uzone.id-- Publik dihebohkan dengan dugaan sebanyak 279 juta data penduduk yang bocor dan dijual di forum online Raid Forums. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah membeberkan hasil investigasinya.
Dari apa yang dipaparkan Juru Bicara Kominfo, Dedy Permadi, akun bernama Kotz memang menjual data pribadi tersebut di Raid Forums dan terungkap bahwa Kotz adalah pembeli dan penjual data pribadi (reseller).
“Data sampel yang ditemukan tidak berjumlah 1 juta seperti klaim penjual, namun berjumlah 100.002 data. Kami menemukan bahwa sampel data diduga kuat identik dengan data BPJS Kesehatan. Hal tersebut didasarkan pada data Noka (Nomor Kartu), Kode Kantor, Data Keluarga/Data Tanggungan, dan status Pembayaran yang identik dengan data BPJS Kesehatan,” tutur Dedy kepadaUzone.id, Jumat (21/5).
Ia melanjutkan, “hari ini, Kominfo melakukan pemanggilan terhadap Direksi BPJS Kesehatan sebagai pengelola data pribadi yang diduga bocor untuk proses investigasi secara lebih mendalam sesuai amanat PP 71 tahun 2019.”
Baca juga:Tanggapan BPJS Soal Dugaan 279 Juta Data Bocor
Seperti diketahui, PP 71 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik (PP PSTE) dan Peraturan Menkominfo No. 20 Tahun 2016 tentang Perlindungan Data Pribadi dalam Sistem Elektronik, PSE (Penyelenggara Sistem Elektronik) yang sistem elektroniknya mengalami gangguan serius akibat kegagalan perlindungan data pribadi wajib untuk melaporkan dalam kesempatan pertama kepada Kominfo dan pihak berwenang lain.
Selain itu, PSE juga wajib untuk menyampaikan pemberitahuan secara tertulis kepada pemilik data pribadi, dalam hal diketahui bahwa terjadi kegagalan perlindungan data pribadi.
Dugaan ini berawal dari akun Telegram dengan nama kotz1234567. Ia menjelaskan kalau data yang dimilikinya terdiri dari nama lengkap, nomor KTP, nomor telepon, alamat, email, hingga NID. Selain iu, ia juga memberikan 1 juta data sampel gratis untuk diuji dari 279 juta data tersebut.
Baca juga:Analisis Tim Dukcapil Terkait Bocornya 279 Juta Data Penduduk RI
Akun tersebut memberikan tiga jenis tautan yang dapat diakses oleh siapapun untuk mengunduh sampel data tersebut beserta passwordnya.
Hal ini kemudian disoroti oleh beberapa akun Twitter dan mendadak viral.
Informasi tambahan yang beredar juga mengatakan kalau data gaji tiap orang hingga penduduk yang sudah meninggal. Informasi lainnya juga mengatakan data ini termasuk akun Facebook, Instagram, hingga AskFM.
Hal lainnya yang menjadi pembahasan netizen adalah informasi dari si pemilik data bahwa ia menjual 279 juta data tersebut dengan harga 0,15 bitcoin atau sekitar Rp87 juta.