Uzone Talks: Mudzakir, Siswa SMK si Hacker Penemu Bug Google

pada 1 tahun lalu - by

Uzone.id -Bermula dari keingintahuan dengan bermodalkan ‘laptop bekas’ sang kakak, Abdullah Mudzakir, siswa kelas 12 SMKN 8 Semarang malah menjadi seorangbug hunteryang diperhitungkan. Remaja berusia 18 tahun ini berhasil menemukan celah keamanan berbahaya di sistem Google dan diganjar hadiah USD5 ribu atau setara Rp75 juta.

Kepada timUzone.id, ia sama sekali tidak kepikiran tentangcyber securitysama sekali. Minatnya saat itu keprogrammingdannetworking. Setelahngulikbeberapa bulan, kedua bidang itu dirasa tak cocok dengannya, dan mulailah Mudzakir menekuni bidanghacking.

“Katahackerkeren buat anak muda kayak saya. Cari-cari dulu di Google,hackeritu apa dan akhirnya terjun kecyber security. Belajarnya otodidak juga, gak ada tujuan dan arah,” katanya.

Beruntung, ia menemukan komunitas ‘white hacker’ di Facebook bernama Arisan Security yang digawangi oleh Denil Cristianto. Arisan Security merupakan wadah buat pegiat atau remaja yang punya minat di bidangcyber security, sehingga mereka yang punya talenta bagus tak menjadi seorang ‘black hat’.

Baca juga:Temukan Bug di Google, Remaja SMK Semarang Ini Diganjar Rp75 Juta

“Arisan Security ini jadi wadah untuk menuntun mereka, membimbing mereka untuk meningkatkan kemampuannya. Jadwalgatheringtiap Sabtu malam. Mudzakir datang saatgatheringdan kebetulan saya memberikan materi, dan akhirnya dia mengenal saya,” jelas Denil kepada timUzone.id.

Melihat potensi besar dari seorang Mudzakir, Denil pun bersedia menjadi mentor dan memberikan pengertian dan pembelajaran terkaitcyber security.

Bagi Mudzakir, masuk ke komunitaswhite hackermenjadi berkah tersendiri. Selain bisa belajar lebih banyak, ia pun bisa cari duit secara halal melalui jalurbug bounty.

“Cari informasi tentanghackeritu ketemu kata-katabug bounty. Terus kalau mau jadihackerdan duitnya halal, bisa jadibug bounty,” ucap Mudzakir.  

Belajar berbulan-bulan, tertantang mengincar celah Google

Sudah banyak perusahaan yang diuji keamanannya oleh Denil dan Mudzakir, sampai akhirnya mereka tertantang untuk menguji kemampuan lewatbug bountyyang diselenggarakan rutin oleh Google. 

“Kenapa Google, karena ketika bukabrowseryang kebuka pasti Google. Ini paling besar, siapa yang gak tau Google kan?” kata Denil.

Berbulan-bulanngoprek, mencaribug, dan mengirimkan sampai 5 laporan, hanya 1 laporan yang diterima Google dan dinyatakan valid pada tahun 2021. Mudzakir mengatakan, tak mudah untuk mengikutibug bountyyang digelar Google.

“Awalnya di Google ditolak karena belum paham sama maksud kita, dari penjelasannya. Kita ajukan banding lagi, ditolak lagi. Bikin video selengkap-lengkapnya untuk menjelaskan celah itu, akhirnya diterima,” ujarnya.

Baca juga: Nama Dessert untuk Android 15 Bukan Kue atau Permen, Bisa Tebak?

“Malam-malam saya lagi begadang di depan rumah. Adaemailmasuk, dan temuan saya valid. Kaget sampai teriak-teriak, sampai telepon mas Denil yang laginge-gameuntuk kasih tau kabar ini,” lanjutnya.

Bukan cuma hadiah Rp75 juta yang diterimanya. Namanya pun dipajang di situshall of fameGoogle Bug Bounty.

“Saya ingin nama saya dipajang dihall of famesitus mereka,” pungkas Mudzakir. 

Ingin tau cerita lebih lengkap tentang Abdullah Mudzakir bersama sang mentor, Denil Cristianto? Simak Uzone Talks edisi Kamis (9/3) pukul 16.00 WIB hanya dichannelYouTube Uzone Indonesia.