Valentino Rossi, Sang Maestro yang Lagi Puber Kedua
Uzone.id- Valentino Rossi, untuk ukuran seorang atlet profesional bisa dibilang sudah sepuh. Tapi bukan berarti sudah habis..
Kita tentu merindukan sensasi-sensasi khas abege dari Valentino Rossi seperti di penghujung era 1990-an.
Kala itu, Rossi mencuri perhatian dunia balap ketika motor motoGP knalpotnya masih ngebul karena masih bermesin 2-tak.
Bersama Repsol Honda, sensasi demi sensasi diumbar Rossi pada publik pecinta balap motor. Gak semuanya soal prestasi, banyak juga kontroversi.
Tapi, kegemilangan dan prestasi seorang Valentino Rossi jelas menutup bahkan menghapus semua aib nakalnya, baik di sirkuit maupun diluar sirkuit.
Tapi enggak untuk saat ini. Prestasi Valentino Rossi terbilang sudah biasa aja.
Kalau bukan mantan juara dunia sampai 9 kali, kalau umurnya gak menjelang 40 tahun, tentu Rossi adalah pebalap biasa saja.
Tapi bukan Valentino Rossi namanya kalau hanya diam aja menjelang penghujung karirnya.
Dengan usia 39 tahun, memang Rossi masih sangat kompetitif di kelas motoGP. Namun, urusan torehan prestasinya masih dikalahkan kontroversinya.
Paling baru, jelang seri motoGP seri Missano, lokasinya 'dibelakang' tanah kelahirannya, Urbino, sehingga berasa Rossi menjadi tuan rumah disini.
Kelakuannya pun jadi bikin kesal. Padahal, Rossi sudah berulang kali bikin sensasi dan kebanyakan orang menganggapnya sebagai hiburan.
Yess, sang maestro Valentino Rossi adalah entertein sejati gaes..
Tapi sayang, kali ini gue gak terhibur sama sekali, ketika ramai pemberitaan Valentino Rossi menolak jabatan tangan Marc Marquez.
Kenapa sih kamu, Rossi? Salaman aja--meski bukan lebaran--segala gak mau..
Masih dendam sama Marquez? Ya ditunjukkan lewat prestasi dong, bukan malah sensasi di depan para pewarta kayak gitu.
Kelakuan Rossi tersebut sama sekali gak mencerminkan seorang atlet dan lebih mengindentikkan dengan lelaki jelang paruh baya yang lagi mengidap puber kedua.
Tau sendiri kan kelakuan om om gemas yang lagi puber kedua kayak gimana? Tingkah polah abege pun lewat.
Kerjaannya hanya cari sensasi, cari perhatian. Maunya menang sendiri dan gak peduli perasaan orang lain kayak gimana.
Iya tau, semua orang tau, hubungan Rossi dan Marquez memang gak pernah lagi bisa akur sejak kejadian di Sepang dan Argentina.
Marquez dalam wawancara dengan Sky Sports mengaku ingin berdamai dengan Rossi, namun hingga kini gagal mewujudkannya.
Tapi menurut Rossi, dirinya gak pernah punya masalah dengan Marquez, sehingga buat apa saling bersalaman kayak lagi lebaran.
"Saya dengar wawancara Marquez, tapi saya tidak tahu. Menurut saya aneh, karena kenyataannya tidak ada masalah antara saya dengan Marquez. Jadi, saya tidak tahu untuk apa berdamai," ucap Rossi dikutip dari Crash.
"Bagi saya ini sesuatu yang bagus mendengar Rossi mengatakan tidak ada masalah dan tentunya tidak ada masalah juga dengan saya." sambung Marquez membalas komentar Rossi.
Lagi seru-serunya mereka berdebat, munculah Jorge Lorenzo. Pebalap yang satu ini memang kelakuannya kayak kompor dan selalu sibuk mengurusi orang lain.
Apalagi ditambah performa Jorge yang lagi membaik dengan motor Ducati dan bayangan masa depan cerah di tim Repsol Honda musim depan.
Jorge pun jadi gatal untuk ikut berkomentar. Pebalap Ducati itu menganggap Rossi bersikap kekanak-kanakan.
"Rossi tidak ingin bersalaman dengan Marc dan berperilaku seperti anak kecil," kata Lorenzo.
Kejadian kayak begini jadi bikin lucu drama motoGP. Melihat kelakukan om om gemas menanggapi kelakukan dua anak muda.
Semuanya punya prestasi, semuanya jadi salah satu 'big four' di kontes balap motor paling bergengsi sejagad itu.
Namun, dari ketiganya, cuma Valentino Rossi yang paling mencolok. Seperti sedang mengalami puber kedua, hanya bisa melahirkan sensasi bukan prestasi..