Vegetarian vs Pemakan Daging: Siapa Lebih Panjang Umur?
Bagi beberapa, keputusan untuk banting setir menjadi seorangveganatau vegetarian (atau hanya sekadar mengurangi konsumsi daging saja) dapat berujung sederet pertanyaan usil dari orang-orang terdekat: “Yakin sehat?”, “Terus, kalo makan sayur doang, sumber proteinnya dari mana?”, hingga bahkan, “Jadi vegetarian karena nggak doyan makan daging, ya?”
Untuk sedikit membungkam mulut-mulut usil, mungkin Anda bisa menyajikan satu fakta berikut: Vegan dan vegetarian lebih berpeluang menikmati umur panjang — enam sampai sembilan tahun lebih lama daripada pemakan daging.
Kenapa vegetarian bisa lebih panjang umur daripada pemakan daging?
Setelah melacak hampir 100,000 orang di Amerika Serikat selama 30 tahun, sebuah studi terbitan JAMA Internal Medicine Journal menemukan bahwa risiko dari kelompok vegan dan vegetarian untuk meninggal akibat penyakit penyebab kematian menurun hingga 12-15% lebih rendah daripada kaum pemakan daging.
Diet bebas daging terbukti dapat mengurangi risiko Anda mengembangkan masalah kesehatan sepertidiabetes tipe 2, hipertensi,obesitas, dan hingga kanker. Makanan tertentu telah dikaitkan dengan tingkat kematian yang lebih rendah, di antaranya buah, kacang, sayuran hijau, diet Mediterania, diet nabati dan diet vegetarian, sedangkan makanan tertentu lainnya, seperti daging, lemak, dan telur dipercaya memiliki efek negatif. Kebalikannya, meningkatkan konsumsi protein hewani dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian hingga dua-delapan persen dari segala penyakit penyebab kematian, termasuk penyakit jantung.
Meskipun hasil yang menjanjikan untuk vegetarian yang percaya pada manfaat kesehatan jangka panjang dari diet mereka, seperti dengan banyak penelitian ilmiah, penting untuk diingat bahwa korelasi tidak berarti sebab-akibat.
Bukans cuma karena sering makan sayur dan buah
Penjelasan di atas mungkin tampak menunjukkan kaitan kuat antara menjadi seorang vegetarian dan kesempatan umur panjang, tapi sejumlah faktor lain lebih mampu menjelaskan hubungan antara keduanya. Misalnya, orang-orang yang vegetarian juga umumnya cenderung memiliki gaya hidup sehat secara keseluruhan. Mereka lebih cenderung untuk makan lebih banyak buah dan sayuran segar, berolahraga secara teratur, minum sedikit alkohol, dantidak merokok.
Semua hal positif ini memengaruhi rentang usia hidup Anda. Rata-rata usia populasi komunitas vegan juga lebih muda, sekitar usia remaja dewasa muda, daripada populasi umum dan karena itu memiliki tingkat kematian akibat penyakit kronis yang lebih rendah. Demikian pula, orang-orang vegan biasanya lebih cenderung berasal dari latar belakang sosial menengah ke atas, yang juga dapat memengaruhi risiko kematian.
Jadi, apakah kita perlu jadi vegetarian?
Jadi, haruskah Anda membatasi konsumsi daging untuk bisa menikmati umur panjang? Dari bukti yang tersedia, mungkin saja bahwa pola makan tanpa daging bisa berkontribusi terhadap umur pangan, dan bahwa menghindari daging dalam diet Anda dapat meningkatkan kemungkinan untuk menghindari penyakit.
Tapi sekali lagi, kaitan antara pola makan vegetarian dan kelangsungan hidup panjang tidak semudah itu. Ada sejumlah hal lain dalam gaya hidup Anda yang harus juga diperhatikan. Pada dasarnya, jika Anda suka mabuk-mabukan atau menghabiskan 1-2 pak rokok setiap hari, jadi vegetarian pun tidak akan membuat Anda kebal dari penyakit.
The postVegetarian vs Pemakan Daging: Siapa Lebih Panjang Umur?appeared first onHello Sehat.