Video Penyelam Bawah Laut yang Viral Ternyata Bukan Terkait Perbaikan Kabel Telkom

pada 3 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

 

Uzone.id- Video yang menampilkan penyelam bawah laut yang diklaim netizen sebagai petugas yang memperbaiki kabel laut Telkom ternyata hoax adanya. Dalam cuitan seorang netizen di Twitter, penyelam itu adalah sedang melakukan water intake.

Penjelasan ini menyeruak dari seorang yang mengaku kru dalam proyek tersebut. Salah seorang netizen dengan akun @wano_arc mengatakan jika dia merupakan salah satu kru dalam Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang, Jawa Tengah, tempat video tersebut diambil.

 

Baca juga:Layanan Telkomsel Kembali Normal Pasca Gangguan Kabel JaSuKa

Pemilik akun tersebut mengatakan jika dia merasa kaget ketika video tersebut viral namun salah sasaran. Banyak netizen yang malah menghujat petugas penyelam itu dengan mengaitkan ke pekerjaan yang salah.

"Kami mengerjakan pemasangan pipa, bukan benerin kabel," ujar akun @wano_arc.

Netizen pun langsung menumpahkan kekesalannya kepada orang yang bertanggung jawab membuat video tersebut viral. Diketahui, video tersebut viral di TikTok seiring dengan klaim bahwa proses penyelaman itu dilakukan untuk memperbaiki kabel jaringan internet milik Telkom Group.

Baca juga:Telkom Estimasi Perbaikan Kabel Laut Sekitar Sebulan

Padahal pihak Telkom juga tidak pernah mengklaim bahwa video tersebut adalah petugas penyelam dari pihak mereka. Dalam keterangan kepada Uzone.id, SVP Corporate Communication & Investor Relation Telkom, Ahmad Reza mengatakan jika video tersebut adalah hoax.

"Saat ini kami terus mengupayakan percepatan untuk perbaikan layanan fixed dan mobile broadband. Layanan mulai membaik yang bertahap di beberapa lokasi sejalan dengan penambahan kapasitas jaringan yang cukup memerlukan waktu," ujar Ahmad Reza.

Yang jelas, pihak Telkom masih berupaya untuk membuat pemulihan secara maksimal terkait gangguan jaringannya yang memang dikarenakan masalah jaringan kabel laut JaSuKa. Mereka mengestimasi, dibutuhkan waktu sekitar satu bulan untuk memperbaiki secara penuh.

Diketahui, titik gangguan berada di sekitar 1,5 kilometer lepas pantai Batam pada kedalaman 20 meter bawah permukaan laut