Viral Ajakan Netizen Boikot Tukang Parkir Liar, Kalian Setuju?

pada 8 bulan lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id-Tukang parkir liarmakin merajalela, terutama saat momen liburlebaran, dimana banyak warga yang berwisata. Paling baru, viral oknum tukang parkir yang diduga melakukan pungli dimasjid Al Jabbar, Bandung.

Saat itu, seorang pemilik akun @petanirumah mengatakan, kejadian itu terjadi pada Jumat (12/4) sekitar pukul 19.00 WIB. Dirinya singgah ke Masjid Al Jabbar untuk menunaikan shalat Isya dalam perjalanan menuju ke Ciparay, Jawa Barat.

Dia kemudian memarkirkan mobilnya diarea parkiryang berlokasi di sebelah kiri masjid dan siap memberikan uang parkir Rp 2.000 kepada petugas, tapi ditolak. Akhirnya, dia membayar Rp10.000 untuk parkir.

 

 

Selesai beribadah, saat kembali ke parkiran, ada petugas parkir yang berbeda dan meminta uang parkir lagi Rp10.000. Dan terakhir, di gerbang keluar, dirinya pun harus membayar parkir lagi sebesar Rp5.000. Total, dirinya dipungut 3 kali uang parkir dengan total Rp25.000.

Dinas Kota Bandung Asep Koswara mengatakan, pihaknya telah mendapat informasi terkait pungutan liar (pungli) tarif parkir di Masjid Al Jabbar di Bandung, Jawa Barat.

Asep menyampaikan selama ini tarif parkir di Masjid Al Jabbar Bandung sudah diatur dalan Peraturan Walikota Bandung Nomor 66 Tahun 2021 tentang Tarif Pelayanan Parkir.

"Ada 3 zona pusat kota (tarif parkir) mobil Rp 5.000, sepeda motor Rp 3.000. Di zona penyangga (tarif parkir) mobil Rp 4.000 dan sepeda motor Rp 2.000. Sedangkan di pinggiran tarif parkir mobil Rp 3.000 dan sepeda motor Rp 2.000," terang Asep, dikutipUzone.id.

Kejadian praktik 'pemalakan' dan pungutan liar tersebut tidak hanya terjadi di area masjid seperti Al Jabbar, tapi bahkan di sejumlah tempat strategis, termasuk minimarket-minimarket.

Sejumlah netizen pun mengeluhkan maraknya praktek pungutan liar di area parkir. Pro dan kontra pun terjadi, karena ternyata tidak semua menolak adanya tukang parkir liar.

"Parkir liar itu rante paling kecil. Ada tambahan biaya tapi gak ada nilai tambah. Uangnya gak masuk kas negara, jadi gak nambah pendapatan pemerintah. Merugikan konsumen, mempersulit pengusaha. Lawan!" ujar akun @abusmuzzafar10.

"Dua ribu tidak membuat anda miskin, tapi bisa membuat tukang parkir kaya raya," ujar akun @airmataapi.

Meski begitu, ada juga yang membela praktek parkir liar tersebut. Salah satunya akun @desmaecy yang mengatakan kalau uang parkir tersebut bisa menghidupi keluarganya dengan uang halal.

"Tolong jangan samakan semua tukang parkir. Karena uang receh kalian bisa membantu kehidupan keluarga kecil tukang parkir," ujarnya.

 

 

Sejumlah netizen lain bahkan sampai menduga, kalau tukang parkir tersebut sudah terorganisir dan terkait dengan sejumlah ormas tertentu, sehingga sulit untuk diberantas dan sudah masuk kategori premanisme.

Nah, kalau menurut kalian gimana? Setujukah boikot tukang parkir liar dengan cara tidak mau membayar parkir?