Viral Aksi Jokowi di Opening Asian Games 2018: No Political #BerkaryaAtauLapar

pada 6 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id- Gue bukan pendukung Jokowi, juga gak suka politik. Mau ganti presiden sejuta kali, kalo kalian gak berkarya, ya lapar, miskin..

Tapi seperti biasanya, semua hal yang ada kaitannya, atau bisa dikait-kitkan dengan Jokowi memang akan selalu masuk dalam kubangan nyinyiran.

Tak terkecuali aksi Jokowi naik moge Paspampres saat opening Asian Games 2018.

Kalian semua suci, kami penuh dosa, kalau kata Awkarin.

Atau gini, dikasih teka teki dulu deh;Kenapa Pangeran Diponegoro pakai sorban? 

Jawabannya;Karena naik kuda, bukan naik motor.

Kenapa Jokowi pakai helm?? (salah satu pemicu kontroversi pakai stuntman atau enggak)

Jawabannya;Karena naik motor, bukan naik kuda.

Mau diceritain lagi atau udah pada tau nih? Kan viral..

Tim kreatif Opening Ceremoni Asian Games 2018 yang dipimpin Wishnutama, yang juga juragannya Net TV, sebenernya patut diapresiasi karena mempersembahkantayangan menghibur yang out of box.

Udah di bold ya,tayangan menghibur yang out of box

Ya, belum pernah ada di dunia, Presiden beneran mau dijadikan aktor laga macam film Mission: Imposible.

Kalau kalian mendambakan seorang Presiden layaknya Tom Cruise, ya wajar kalau berpendapat Jokowi ngibul karena pakai stuntman.

Tapi Presiden kita bukan bintang film, beliau murni politikus. So, stuntman wajib hukumnya. Karena beliau cuma murni mau menghibur, bukan berperang.

Masak iya, mentang-mentang opening ceremoninya masih hangat suasana 17an, Presiden beresiko gugur cuma karena Asian Games? 

Toh, faktanya beliau menghibur. Bahkan disanding-sandingkan sama aksi laga Mission: Imposible. 

Dibandingkan sama Tom Cruise? Ya jujur, jauh lah, gak ada apa-apanya Mr Jokowi.

Tapi baik yang pro maupun yang kontra, semua bereaksi. Artinya, aksi motoran naik moge itu menghibur, bahkan mengalahkan aksi Via Vallen di lokasi yang sama.

Sampai-sampai, saking menghiburnya, banyak yang penasaran dengan proses behind the scene dari video tersebut. 

Sama penasarannya ingin mengetahui bagaimana Thanos di ciptakan di balik layar the Avengers Infinity War. Ya kan?

Ferdinand Hutahaean, politisi Partai Demokrat bahkan sampai mendesak Jokowi untuk mengakui bahwa aksi yang ia lakukan menggunakan stuntman.

“Beliau ini untuk mengambil dan menarik kaum milenial yang cukup besar pemilihnya (saat Pemilu 2019). Pak Jokowi kami minta jujur ke publik untuk menjelaskan karena di media sosial ini terpecah,” kata Ferdinand.

Nah yang seperti ini sebenarnya niatnya juga baik, karena mau mempertontonkan kebodohannya sendiri, gak mau kalah sama aksi Jokowi yang dianggap dirinya bodoh juga.

Kayak tadi diatas yang sempat disinggung, mereka yang kontra berharap punya Presiden sejago Tom Cruise atau Wawan Tembong, yang pernah mengalahkan si stuntman video dalam ajang freestyle internasional.

Sementara Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira menanggapi hal ini dengan lebih bijak. Baginya, penggunaan stuntman ya sah-sah aja.

“Namanya pertunjukan untuk tontonan. Bintang film saja untuk adegan-adegan tertentu yang berisiko tinggi menggunakan stuntman, apalagi presiden.”

Sebentar, sebentar.., kok jadi yang pada komentar politikus semua ya? Kemana para atlet? Kemana para sineas film Indonesia?

Karena barangkali, akibat aksi kompor para pilitikus itu pula, netizen kita yang sedang mengenyam pendidikan Sekolah Dasar Politik jadi pada ikutan komentar--sialnya dari sudut pandang politis.



Coba soroti kualitas videonya, jalan ceritanya, pesan yang ingin disampaikan, bahkan sampai hal receh, cincin Jokowi yang mendadak lenyap di adegan berbeda, sampai lupanya bapak Presiden pakai sarung tangan saat riding.

Asian Games jelas urusan harga diri, gengsi, hiburan, kompetisi dan juga helatan untuk mempersatukan, bukan sebaliknya macam kompetisi Tarkam.

Duo Korea aja bisa tampil dengan satu bendera, lha kita sebagai tuan rumah malah menciptakan 'tembok Berlin' di Jakarta, bahkan sejak opening Asian Games! Warbiasah..

Kurang lebihnya, untuk tontonan film pendek bergenre action yang digarap dalam waktu yang mepet, tetap bikin dunia melirik ke Indonesia, melupakan jaring kali item dan mogoknya LRT di Palembang.

Murni dan sangat menghibur, seperti halnya saat aksi Demian pesulap yang viral karena insiden kecelakaan stuntman dibalik aksi sulapnya. Gak ada yang protes tuh, apa karena Demian bukan presiden?

Atau tahun 2012 kala Inggris menggelar Olimpiade.

Kala itu ada adegan Ratu Elizabeth II yang melompat dari helikopter bersama James Bond di pembukaan Olimpiade 2012.

Adegan orang nomor satu se-Inggris Raya itu dipenuhi nuansa film aksi dan unsur komedi-satir khas Inggris.

Di video opening Asian Games juga sama, ada pesan satir dari Wishnutama untuk pemerintah. Yakni, adegan Jokowi terjebak macet, karena buru-buru jadinya naik motor dan ugal-ugalan.

Kondisi yang mencerminkan persiapan Asian Games yang mepet sehingga terkesan buru-buru. 

Hebatnya, semua terselesaikan sebelum hari H, jeleknya, sesuatu yang terburu-buru selalu meninggalkan celah untuk dikritisi dan bahkan dibully..

Namun apresiasi untuk tim kreatif Opening Ceremony Asian Games 2018 atas karyanya yang out of box. Ya, mereka berkarya tanpa berpikir tentang politik.

Karena sekali lagi, mau berjuta kali ganti presiden, selama kalian gak berkarya, pada akhirnya akan lapar juga.. atau kalau kata band Koil; bodoh, miskin dan sombong!

So, mending kita#BerkaryaAtauLapar