Waduh! Wanita Ini Hanya Minum Soda Selama 16 Tahun, Hasilnya?
Seorang wanita berusia 31 tahun tiba-tiba mendapat serangan jantung dan pingsan di rumahnya.
Wanita yang tidak mau disebutkan namanya itu, tinggal di Monaka, sebuah desa kecil di kawasan Selatan Perancis. Dari hasil tes darah di rumah sakit menunjukkan bahwa wanita itu memiliki kadar kalium yang sangat rendah, dilansir Live Science, Mingg (9/7).
Tak hanya itu, setelah diuji fungsi hatinya, ternyata wanita itu menderita sindrom QT panjang. Sindrom itu mampu membuat jantung berdetak tidak menentu.
Para dokter merasa heran bagaimana wanita itu bisa menderita sindrom QT panjang, padahal ia tidak memiliki keturunan penyakit jantung dari keluarganya.
Akhirnya penyebab penyakit jantung itu adalah terlalu banyak mengkonsumsi minuman soda.
Yang lebih mengejutkan lagi adalah wanita itu mengaku sejak berusia 15 tahun hanya meminum soda tanpa minum air putih sedikit pun. Dalam sehari ia menghabiskan 2 liter minuman soda.
Setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit dan tidak minum soda selama seminggu, kondisi wanita semakin membaik. Kadar kalium dan aktivitas jantungnya juga sudah kembali normal.
Menurut Naima Zarqane, dokter di Princess Grace Hospital Centre di Monako, dari hasil penelitian terhadap perempuan itu telah menemukan bukti baru. Terlalu banyak meminum soda ternyata dapat menimbulkan masalah jantung.
"Minuman cola yang terlalu banyak masuk ke perut dapat menyebabkan diare, kemudian menyusul hilangnya kandungan kalium di dalam tubuh," kata Zarqane.
Dia menambahkan, padahal kalium di dalam tubuh memainkan peran penting dalam membantu detak jantung. Jika kandungan rendah maka otomatis akan menyebabkan jantung bermasalah.
"Setelah mencari kasus-kasus serupa, kami akhirnya menemukan enam masalah baru dari kelebihan mengkonsumsi minuman soda akan berakibat pada masalah medis, termasuk mengganggu detak jantung," jelasnya.
Studi di masa depan diharapkan dapat menegtahui efek-efek dari banyak mengkonsumsi minuman soda, selain dapat mengurangi kandungan kalium, penyakit jantung, dan kenaikan berat badan.