Waspada! 26 Juta Akun Google dan Netflix Terancam Phishing
Uzone.id— Platform terkenal seperti Google, Facebook, dan Amazon menjadi situs yang paling sering menjadi sasaran serangan siber berjenis phishing, metode ini mengincar data akun akun pengguna untuk menguras data pribadi hingga isi saldo.
Pada paruh pertama tahun 2024, pengguna platform besar seperti Google dkk hampir terkena 26 juta kali serangan phishing, hampir 40 persen lebih banyak dibandingkan periode Januari-Juni tahun lalu.
Menurut penelitian terbaru Kaspersky, sebanyak 4 juta serangan dilancarkan ke akun-akun Google lewat metode ini. Pelaku mencoba mengelabui korban untuk memberikan informasi akun Google mereka lewat situs yang menyamar menjadi situs resmi.
Phishing di platform Google meningkat lebih dari tiga kali lipat atau sekitar 243 persen pada paruh pertama tahun 2024 dibandingkan tahun lalu.
“Tahun ini terjadi peningkatan signifikan dalam upaya phishing yang menargetkan Google. Jika seorang pelaku phishing memperoleh akses ke akun Gmail, mereka berpotensi dapat mengakses beberapa layanan, menjadikannya target utama,” kata Olga Svistunova, pakar keamanan di Kaspersky dalam keterangannya, Rabu, (04/09).
Setelah Google, ada sekitar 3,7 juta upaya penipuan phishing pada pengguna Facebook, disusul oleh Amazon dengan peringkat ketiga dengan sekitar 3 juta. Bahkan akun-akun Microsoft dan DHL pun masuk dalam lima besar situs yang paling kena phising dengan masing-masing 2,8 juta dan 2,6 juta upaya.
PayPal, Mastercard, Apple, Netflix, dan Instagram juga termasuk di antara 10 merek teratas yang menjadi target penjahat siber. Situs-situs ini diincar karena data akun dan isi saldo, apalagi platform ini biasanya terhubung dengan platform pembayaran dan lainnya.
Mastercard mengalami peningkatan 210 persen dalam upaya pencurian uang dan data sensitif, diikuti oleh Facebook dan Netflix, yang keduanya mengalami peningkatan dua kali lipat dalam upaya serangan yang mengeksploitasi platform mereka.
Phishing untuk Mastercard kemungkinan meningkat seiring dengan menjamurnya toko online palsu yang berpura- pura menjual barang dan menawarkan opsi pembayaran dengan Mastercard.
Modus yang biasanya dilancarkan para pelaku adalah menipu pengguna di seluruh dunia untuk mengakses sumber palsu yang meniru situs-situs tersebut. Jumlah upaya ini hampir menyentuh angka 26 juta kali, hampir 40 persen lebih intens dibandingkan periode Januari-Juni 2023.
Menurut pakar Kaspersky, peningkatan ini disebabkan karena melonjaknya aktivitas penipuan dan justru bukan pada penurunan kewaspadaan pengguna.
“Ini menunjukkan penjahat siber menjadi lebih agresif dalam mengejar data dan uang pengguna,” kata salah satu pakar Kaspersky.
Menariknya, pengguna Microsoft yang beberapa waktu lalu mengalami gangguan siber sedunia mengalami penurunan pada link-link phishing.
“Penurunan tersebut mungkin disebabkan oleh peningkatan literasi siber di berbagai organisasi. DHL juga mengalami penurunan, yang merupakan tren umum di antara beberapa merek transportasi dan logistik yang kami analisis,” tambah Olga.
Platform lainnya yang menjadi target adalah HSBC dengan 240 ribu upaya phishing di tahun 2024, eBay dengan lebih dari 300.000 serangan. sementara Airbnb, American Express, dan LinkedIn mencatat peningkatan masing-masing sebesar 174 persen, 137 persen, dan 122 persen.
Oleh karena itu, platform perlu melakukan monitor, edukasi pada pengguna, melakukan peningkatan keamanan siber, membasmi domain atau alamat IP palsu dan meminta pengguna untuk melaporkan aktivitas mencurigakan yang dilakukan atas nama platform.