Waspada Cacing di Kaleng Sarden

pada 7 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Lili, seorang warga Tebingtinggi, Kabupaten Kepulauan Meranti, mengaku menemukan cacing di dalam ikan sarden merek Mackarel yang dibeli di warung kelontong, Kamis (15/3). Tim Disperindag pun bertindak cepat dan menemukan 45 ikan kaleng merek yang sama dengan kondisi serupa.

Kepala Dinas Kesehatan Riau, Mimi Yuiani Nazir, menilai rusaknya sebuah makanan dalam kaleng bisa disebabkan oleh proses pengolahan yang kurang bersih.

"Masyarakat harus paham tips saat membeli aneka makanan yang telah dikalengkan, agar tidak terdampak ketika ada kerusakan pada bahan dalam kaleng, " kata Mimi dilansirAntara, Rabu (21/3).

"Kemudian bisa juga akibat proses penyimpanan mempengaruhi, suhu yang panas dan dingin membuat makanan itu berulat, karena untuk makanan kaleng ada aturan penyimpanan harus sesuai standar," ujarnya.

Tidak berhenti di situ, kejadian serupa juga ditemukan di kaleng ikan sarden merek Farmerjack yang sempat menghebohkan warga Riau. Disperindag Kota Batam, Kepulauan Riau, pun menggandeng Dinas Kesehatan untuk mengecek langsung perusahaan produsen sarden dan jaringan distributornya.

"Di Batam, kami lihatnya kalau ada di pasar, melalui jaringan distributor, didistribusikan ke mana," kata Kepala Disperindag Kota Batam, Zarefriadi, dilansir dariAntara, Rabu (21/3).

Pemkot Batam juga membentuk tim untuk menyelidiki produksi ikan sarden kalengan bersama BPOM. Hasil itulah yang akan dicek oleh BPOM dan Dinas Kesehatan untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan kepada manusia yang terlanjur mengonsumsinya.

Di hari yang sama, Disperindag Batam juga merazia tiga supermarket dan mengumpulkan makanan kalengan itu. Sarden kalengan yang telah terkumpul, kemudian dihancurkan.

Selang satu hari, pada Kamis (22/3) BPOM merilis pernyataan ditemukannya cacing dalam tiga merek sarden kalengan. Ketiganya adalah merek Farmerjack, IO, dan Hoki. Atas temuan tersebut, BPOM memerintahkan importir untuk menarik ketiga produk tersebut.

"Produk yang mengandung cacing pita tidak layak dikonsumsi dan pada konsumen tertentu dapat menyebabkan reaksi alergi pada orang yang sensitif," demikian keterangan BPOM di situs resmi mereka, Kamis (22/3), 

Untuk memastikan produk tersebut benar-benar hilang dari pasaran, BPOM memantau proses penarikan dan pemusnahan produk tersebut. Selain itu, BPOM juga meningkatkan sampling dan pengujian terhadap peredaran produk ikan dalam kemasan kaleng lainnya, baik produk dari dalam negeri maupun luar negeri.

Sayang, penggemar ikan sarden kalengan belum bisa bernapas lega. Berdasarkan penelitian yang dikembangkan, BPOM justru menemukan cacing dalam merek-merek lainnya.

"BPOM RI juga telah melakukan sampling dan pengujian terhadap produk ikan dalam kaleng lainnya yang beredar di seluruh Indonesia guna memastikan adanya dugaan cacing dalam ikan kemasan kaleng," tulis BPOM dalam keterangan tertulisnya, Rabu (28/3).

Dari 541 sampel ikan kalengan yang terdiri dari 66 merek, terdapat 27 merek yang terdiri dar 138 bets, positif mengandung cacing parasit. 16 di antaranya merupakan produk impor, sedangkan 11 sisanya adalah produk dalam negeri yang menggunakan bahan baku impor.

Kepala BPOM DKI Jakarta, Dewi Prawitasari mengatakan peredaran sarden yang mengandung cacing telah ditarik dari pasaran. Penarikan tersebut dilakukan baik di pasar modern maupun tradisional.

"Iya, ditarik semua," ujar Dewi saat dikonfirmasi olehkumparan(kumparan.com), Kamis (29/3).

Pihaknya mengimbau kepada semua pemilik sarana yang masih menyimpan ataupun memasarkan sarden tersebut harus mengembalikannya kepada distributor. Imbauan juga telah dilayangkan bagi para produsen, importir ataupun pihak distributor agar tidak mengedarkan sarden yang mengandung cacing tersebut.

"Ini kan tanggung jawab semua distributor dan importir yang harus menarik semuanya," katanya.

BPOM juga telah melakukan sampling dan pengujian terhadap 541 sampel ikan dalam kemasan kaleng yang terdiri dari 66 merek. Hasil pengujian menunjukkan 27 merek yang terdiri dari 138 bets positif mengandung cacing parasit, terdiri dari 16 merek produk impor dan 11 merek produk dalam negeri.

Berikut daftar 27 merek sarden yang ditarik dari peredaran karena megandung cacing pita:

1. ABC

Ikan Makarel dalam Saus Tomat

Ikan Makarel dalam Saus Ekstra Pedas

Ikan Makarel dalam Saus Cabe

2. ABT

Ikan Makarel dalam Saus Tomat

3. AYAM BRAND

Ikan Makarel dalam Saus Tomat

Ikan Makarel Goreng

Ikan Makarel dalam Saus Padang

4. BOTAN

Ikan Makarel dalam Saus Tomat

5. CIP

Ikan Makarel dalam Saus Tomat

Ikan Makarel dalam Saus Ekstra Pedas

6. DONGWON

Ikan Makarel dalam Larutan Garam

7. DR FISH

Ikan Makarel dalam Saus Tomat

8. FARMERJACK

Ikan Makarel dalam Saus Tomat

9. FIESTA SEAFOOD

Ikan Makarel dalam Saus Tomat 

Ikan Makarel dalam Saus Cabai

Ikan Makarel dalam Saus Balado

10. GAGA

Ikan Makarel dalam Saus Tomat dan Cabe

11. HOKI

Ikan Makarel dalam Saus Tomat

12. HOSEN

Ikan Makarel dalam Saus Tomat

13. IO

Ikan Makarel dalam Saus Tomat

14. JOJO

Ikan Makarel dalam Saus Tomat

15. KING's FISHER

Ikan Makarel dalam Saus Tomat

16. LSC

Ikan Makarel dalam Saut Tomat

17. MAYA

Ikan Makarel dalam Saus Tomat 

Ikan Makarel dalam Saus Cabe 

18. NAGO/NAGOS

Ikan Makarel dalam Saus Tomat

19. NARAYA

Ikan Makarel dalam Saus Tomat 

20. PESCA

Ikan Makarel dalam Saus Tomat 

21. POH SUNG

Ikan Makarel dalam Saus Tomat

22. PRONAS

Ikan Makarel dalam Saus Pedas

Ikan Makarel dalam Saus Tomat

23. RANESA

Ikan Makarel dalam Saus Tomat 

Ikan Makarel dalam Saus Cabai 

24. S&W

Ikan Makarel dalam Larutan Garam

25. SEMPIO

Ikan Makarel dalam Kaleng

Ikan Makarel dalam Larutan Garam

26. TLC

Ikan Makarel dalam Saus Tomat

27. TSC

Ikan Makarel dalam Saus Tomat