Waspada Jadi Korban ‘Doxing’ Saat Kencan Online, Ini Penjelasannya

pada 3 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Foto: Pratik Gupta/Unsplash

Uzone.id-- Era digital terus berkembang di segala aspek, termasuk dalam hal hubungan pribadi seperti kencan. Bahkan, aplikasi kencan menjadi sangat populer untuk bertemu dan berkomunikasi dengan calon pasangan.

Setiap kemudahan selalu memiliki risiko yang mengancam, dengan hubungan pribadi yang berpindah ke dunia digital, pengumpulan dan pemaparan publik atas dasar data pribadi atauDoxingtelah menjadi perhatian utama.

Dalam survei yang dilakukan Kaspersky, para ahli menemukan jika setiap pengguna ke-6 telah mengalami kejahatan doxing saat berkencan online. Artinya, mereka mengalami kondisi di mana informasi pribadi tentang dirinya diekspos secara berlebihan tanpa sepengetahuan.

Kaspersky menemukan bahwa 55 persen responden mengaku bahwa mereka takut diikuti oleh seseorang yang mereka temui secara online, ini merupakan salah satu bentuk dari doxing.

Baca juga:5 Ciri Online Shop Penipu di Instagram

Informasi-informasi pribadi yang dibagikan secara berlebihan di aplikasi kencan dan sosial media membuatnya mudah untuk dimanfaatkan oleh para pelaku doxing atau doxer. Akses para doxer ke alamat rumah target, tempat kerja, nama, nomor telepon, dan lain-lain telah meningkatkan risiko ancaman dunia online menjadi ancaman dunia fisik.

“Selain itu, sebanyak 11 persen responden yang menghadapi kejahatan doxing saat berkencan online, tidak tahu bahwa mereka telah menjadi korban doxing,” tulis pihak Kaspersky.

Saat berkomunikasi online, para pelaku doxing mereka membagikan tangkapan layar percakapan tanpa persetujuan kedua pihak, mengancam untuk menyebarkan informasi pribadi yang ditemukan secara online, membocorkan foto intim mereka, atau membuntuti mereka di kehidupan nyata.

Dan doxing yang paling umum yang sering dilakukan adalah cyberstalking, para korban merasa diawasi di sosial media oleh orang-orang yang tidak cocok atauunmatched di aplikasi kencan.

Baca juga:Apa Itu Teknik Penipuan Rekayasa Sosial?

“Untuk berkencan secara online dengan aman, kami menyarankan untuk tidak membagikan informasi pengenal pribadi, seperti nomor telepon, lokasi, rumah, dan alamat kantor, dll. Mencegah ancaman pada tahap awal seperti itu akan membuat Anda lebih dapat menikmati kencan online tanpa rasa khawatir,” komentar Anna Larkina, pakar keamanan di Kaspersky.

Adapun beberapa saran untuk menjaga informasi pribadi agar tetap terlindungi, di antaranya sebagai berikut:

  • Menangani data online pribadi secara bertanggung jawab
  • Selalu periksa pengaturan izin pada aplikasi yang digunakan untuk meminimalkan kemungkinan data dibagikan atau disimpan oleh pihak ketiga – dan seterusnya – tanpa sepengetahuan kalian.
  • Menggunakan otentikasi dua faktor. Jika kalian membutuhkan keamanan tambahan, gunakan kunci 2FA perangkat keras.
  • Mencari tahu apakah ada kata sandi yang digunakan untuk mengakses akun online telah disusupi.
  • Selalu mempertimbangkan konten yang dibagikan secara online dan hindari memberikan informasi pribadi yang dapat digunakan oleh orang lain.