Waspada Tabrakan Beruntun yang Sering Terjadi, Pemicu dan Antisipasi

pada 6 bulan lalu - by

Uzone.id– Kecelakaan beruntun atau tabrakan beruntun masih menghiasi pemberitaan media akhir-akhir ini, dan menjadi hal yang patut diwaspadai. Sumber masalah utama kecelakaan beruntun atau tabrakan beruntun adalah pengemudi di belakang yang tidak menjaga jarak aman dengan mobil lain di depannya.

Namun, pengemudi di depan juga tidak boleh berkendara asal-asalan dan mengandalkan kewaspadaan pengguna jalan lainnya. Kecelakaan beruntun dapat dicegah jika paham pemicunya.

Pemicu Kecelakaan Beruntun

1. Menjadi Lane Hogger

Lane hogger adalah pengemudi yang tidak memperhatikan kecepatan mobil dan melaju pelan di lajur cepat. Biasanya dilakukan karena melihat lajur kanan yang kosong sehingga tidak mau menggunakan lajur tengah atau kiri. Risiko ditabrak dari belakang sangat besar jika memaksakan menjadi lane hogger.

2. Tidak Mau Jaga Jarak Aman

Saat ini bahkan ada orang yang secara demonstratif menempel truk di depannya dan posting di social media. Tindakan tersebut jelas sangat berbahaya. Begitu ada situasi darurat, akan kesulitan melakukan pengereman mendadak meskipun mobil telah dilengkapi fitur safety canggih.

3. Berkendara di Bahu Jalan Tol

Dalam banyak kasus, ada kendaraan darurat ditabrak dari belakang oleh penyerobot bahu jalan. Atau menabrak mobil lain di lajur utama akibat menghindar dari mobil yang berhenti darurat di bahu jalan.

4. Main Ponsel

Banyak orang bermain ponsel padahal sedang melaju kencang. Karena tidak waspada, kurang memperhatikan mobil di depan mengurangi kecepatan. Atau bahkan mobil pindah lajur atau berkurang kecepatannya tanpa disadari, padahal dari belakang ada mobil lain.

5. Mengantuk

Meski hanya sepersekian detik, mobil dapat pindah lajur atau berkurang kecepatannya tiba-tiba saat mengantuk. Tentu sangat berisiko dan dapat menyebabkan tabrakan beruntun. Solusi paling tepat untuk mengantuk hanya satu, yaitu tidur meskipun hanya 15 menit.

6. Pindah Lajur Sembarangan

Memaksakan diri pindah lajur, terutama ke lajur cepat, padahal ada mobil lain dari belakang, bisa memicu kecelakaan beruntun. Ada kasus pula pengemudi tidak mengecek spion dan menyalakan lampu sein ketika pindah lajur sehingga pengguna jalan di belakang tidak mengetahui.

7. Melanggar Aturan Lalu Lintas

Aturan lalu lintas dibuat untuk dipatuhi, seperti rambu batas kecepatan dan dilarang menyalip. Termasuk marka jalan seperti garis lurus yang berarti tidak boleh pindah lajur. Banyak yang masih melanggar akibat seenaknya sendiri saat mengemudi mobil.

Tips Cegah Kecelakaan Beruntun

1. Jaga Jarak Aman

Cara termudah adalah dengan teknik berhitung tiga detik. Harapannya, waktu 3 detik cukup untuk merespons situasi darurat seperti ketika lampu rem mobil di depan tiba-tiba menyala. Jarak aman dengan kendaraan di depan juga harus ditambah ketika laju mobil semakin cepat.

2. Ikuti Aturan Kecepatan di Jalan

Mobil yang terlalu pelan membuat kendaraan lain di belakang sulit mengantisipasi jarak dan laju mobil. Sedangkan mobil yang terlalu kencang berpotensi menabrak kendaraan lain di depan jika gagal dikendalikan. Berjalanlah sesuai aturan dan kebutuhan, termasuk dalam memilih lajur jalan.

3. Jangan Menjadi Lane Hogger

Lajur kanan jalan hanya untuk mendahului. Segera kembali ke lajur tengah atau kiri kalau sudah mendahului kendaraan lain. Jangan memaksakan untuk mengemudi di lajur kanan meskipun kondisinya sedang sepi. Risiko kena tabrak dari belakang sangat besar kalau diabaikan.

4. Fokus dan Waspada

Mengemudi mobil adalah kegiatan penuh waktu yang tidak bisa disambi dengan aktivitas lain supaya perhatian tetap fokus dan waspada.

Luaskan pandangan ke sekitar mobil untuk mengantisipasi risiko pergerakan kendaraan lain. Simpan ponsel dan persiapkan segala kebutuhan mengemudi dengan baik agar perhatian tidak terdistraksi.

5. Selalu Cek Spion Mobil

Cek spion secara berkala membuat dapat memantau kondisi sekitar mobil. Sehingga dapat melakukan manuver yang aman bagi kendaraan di belakang. Katakan terjadi kondisi darurat, segera lihat spion untuk memastikan mobil di belakang tidak lepas kendali.