Web Cookie Bakal Dihapus, Apa Dampaknya Buat Warga Indonesia?

pada 2 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id– Rencana soal penghapusan Cookie Web oleh Google akan segera dilakukan mulai 2024 mendatang.

Dengan waktu kurang lebih 2 tahun sebelum penggunaan cookie dihentikan, warga Indonesia yang aktif di internet saat ini punya ekspektasi lebih tinggi soal keamanan dan privasi data mereka.

Hal ini didorong oleh masyarakat yang semakin sadar soal risiko pengumpulan dan penyimpanan data pihak ketiga, serta percaya kalau penggunaan cookie bisa menyebabkan masalah privasi data.

Sebanyak 69 persen orang Indonesia pun aware dengan wacana pemberhentian cookie web pihak ketiga di Chrome oleh Google.

Begitupun 84 persen dari konsumen di Indonesia percaya bahwa iklan bertarget (targeted advertising) melalui penggunaan cookie dapat menyebabkan masalah privasi data, hal tersebut ditemukan dalam studi Twilio yang bertajuk The Consumer Data Revolution in Asia Pacific.

50 persen konsumen di Indonesia juga menganggap kalau pembatasan penggunaan data oleh pihak ketiga ini menjadi perkembangan yang luar biasa.

“Karena bagi mereka privasi data pribadi adalah prioritas utama – lebih tinggi dari negara mana pun di Asia Pasifik,” tulis Twilio.

Dibandingkan ‘mengambil’ data lewat pihak ketiga seperti cookie web ini, 87 persen warga Indonesia justru lebih nyaman dengan platform yang meminta atau memperoleh data secara langsung.

Nicholas Kontopoulos, Vice President of Marketing, Asia Pacific & Japan mengatakan kalau konsumen mengharapkan brand akan melindungi data mereka dan bersikap terbuka mengenai bagaimana data tersebut digunakan.

“Skeptisisme terhadap data pihak ketiga, bersama dengan adanya kerelaan untuk berbagi data dengan brand terpercaya, telah mendorong terciptanya berbagai peluang baru dan membuka jalan menuju sebuah ekosistem berbagi data yang sehat dan berkelanjutan di Indonesia maupun di seluruh kawasan Asia Pasifik,” ujarnya.

Namun, secara bersamaan mereka juga mengakui kalau  berbagi data ke pihak ketiga bisa berguna untuk mengkustomisasi pengalaman konsumen. Yang mana, menurut mereka hal ini membuat pengalaman di suatu platform menjadi lebih baik.

Warga Indonesia juga mau berbagi informasi apabila mereka mendapat insentif dari brand, seperti imbalan berupa uang, kupon potongan harga, dan poin loyalty.

Dibandingkan dengan negara lain di Asia Pasifik, ternyata konsumen di Indonesia jadi pihak yang paling tidak keberatan menerima email setelah mereka mengizinkan penggunaan semua jenis cookie di situs web (52 persen).