Whistleblower Desak Mark Zuckerberg Mundur dari Facebook

pada 3 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Foto:Frances Haugen dalam acara Web Summit 2021 di Lisbon (Dok. Pedro Nunes/Reuters)

Uzone.id- Whistleblower Facebook, Frances Haugen menjadi salah satu pembicara resmi dalam acara konferensi teknologi, Web Summit 2021 yang digelar di Lisbon, Senin, 1 November 2021.

Dalam pidatonya, Haugen menyampaikan seruan keras agak Mark Zuckerberg turun dari jabatannya sebagai kepala eksekutif Facebook.

Whistleblower ini mengatakan bahwa bisnis platform tersebut akan lebih baik jika dipimpin oleh seseorang yang berfokus pada keselamatan penggunanya.

Ia juga menyindir perubahan nama induk perusahaan Facebook menjadi Meta. dalam pernyataannya, perusahaan takkan mungkin berubah nama jika pendirinya bertanggung jawab.

Baca juga:10 Ribu Karyawan untuk Metaverse dan Kritik Pedas Whistleblower Facebook

Keputusan Zuckerberg mengenai investasi Metaverse pun ikut dicibir oleh mantan karyawan Facebook tersebut. Ia menyebut jika keputusan investasi Metaverse tersebut ‘tak masuk akal’, alih-alih berfokus untuk memperbaiki masalah yang mereka miliki saat ini.

"Saya pikir Facebook akan lebih kuat dengan seseorang yang mau fokus pada keselamatan, jadi ya,” katanya saat ditanya apakah Zuckerberg harus mundur atau tidak.

Namun, Haugen mengakui jika Zuckerberg mengendalikan pengambilan keputusan di perusahaan melalui kepemilikan atas mayoritas sahamnya di Meta. Hal inilah yang membuatnya tak bisa dijangkau oleh pemegang saham lainnya.

“Mark memegang 54% saham voting di Facebook. Dia adalah ketua dan CEO, saya rasa pemegang saham memiliki hak minimum untuk benar-benar memilih CEO mereka,” tambahnya.

Baca juga:5 Fakta Facebook, Metaverse dan Nasib Data Pengguna

“Jadi saya pikir tidak mungkin perusahaan akan berubah jika dia tetap menjadi CEO, ”kata Haugen.

Ia pun berharap bahwa Zuckerberg “dapat melihat ada banyak hal yang bisa dilakukan olehnya di dunia ini, dan mungkin ini adalah kesempatan bagi orang lain untuk mengambil alih (platform nya).”

Selain mendesak mundur, Haugen juga mengkritik perubahan strategis di balik kejutan ‘rebranding’ yang dilakukan Facebook minggu lalu. Ia bahkan menyebut ambisi Metaverse yang sedang dirancang Facebook sebagai video game.