Xiaomi Juara di Indonesia, Tapi Samsung Masih Raja Ponsel se-ASEAN

pada 4 bulan lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id -Xiaomiboleh saja jadi raja baru di pasar ponsel Indonesia. Tapi bila bicara market se-Asia Tenggara atau ASEAN, belum ada merek yang bisa mengalahkan Samsung, setidaknya menurut laporan terbaru dari firma riset Canalys. 

Canalys mencatat,Samsungmengungguli kompetitor seperti Oppo, Xiaomi, Vivo, dan grup Transsion (Infinix, Itel, dan Tecno). Adapun, Canalys menghitung jumlahsell-indalam laporan risetnya.Sell-insendiri merupakan total pengiriman dari produsen ponsel ke distributor atau toko ritel, bukan ke konsumen akhir. 

Pada kuartal kedua tahun ini, Samsung berhasil mengirimkan 4,4 juta unit dan menguasaimarket shareAsia Tenggara sebesar 18 persen. Menurut analis Canalys, Le Xuan Chiew, bisnis Samsung moncer berkat strategi perusahaan yang fokus padasmartphone high-enddengan kemampuan kecerdasan buatan (AI) lewat Galaxy AI.

“Samsung telah menyelaraskan kembali strategi globalnya dengan fokus tajam pada pasar kelas atas. Dengan berinvestasi besar dalam pemasaran dan menyelenggarakan acara pop-up eksklusif untuk memamerkan kemampuan AI-nya, perusahaan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran konsumen dan mendorong peningkatan perangkat,” jelas Chiew, dalam keterangan resmi.

 

 

Di posisi kedua, ada Oppo dengan total pengiriman 4,2 juta unit dengan totalmarket sharesebesar 17 persen di Asia Tenggara, jumlah tersebut belum termasuk total dari OnePlus. Dibandingkan kuartal yang sama di tahun lalu, pertumbuhannya melesat 24 persen berkat beberapa seri kelas menengah yang rilis di tahun ini.

Chiew menjelaskan, Oppo A60, Reno12 Series, hingga A3 Pro yang dikenalkan baru-baru ini mendongkrak performa bisnis pabrikan asal China tersebut di Asia Tenggara. 

Xiaomi mengekor di posisi ketiga dengan total pengiriman 4 juta unitsmartphonesepanjang kuartal II-2024. Redmi 13C 5G disebut menjadismartphonepaling populer dari Xiaomi sepanjang kuartal ini.

“Pengiriman perangkat Xiaomi telah tumbuh secara signifikan sejak April, karena untuk pertama kalinya mendaftarkan perangkat di semua perusahaan telekomunikasi besar, mendorong volume dengan Redmi 13C 5G yang terjangkau untuk sejalan dengan upaya pemerintah untuk mendistribusikan perangkat 5G ke masyarakat luas,” terang Chiew.

Sedangkan posisi keempat dan kelima, ada Vivo dan Transsion (Infinix, Itel, dan Tecno) dengan total pengiriman masing-masing 3,4 juta dan 3,3 juta unit, dimanamarket share-nya sama-sama 14 persen.

Secara umum, jumlah pengirimansmartphonedi negara-negara ASEAN mencapai 23,9 juta unit atau tumbuh 14 persen dibanding kuartal yang sama pada tahun lalu. 

 

 

"Pemulihan pasar ponsel pintar di Asia Tenggara didorong oleh pemulihan ekonomi makro dan sentimen konsumen yang meningkat," ujar Chiew. 

Ia melanjutkan, “Vendor ponsel pintar mengoptimalkan strategi penetapan harga produk untuk memanfaatkan pemulihan ini. Di segmen pasar massal, Xiaomi dan Transsion memimpin dengan penetapan harga dan insentif penjualan yang agresif, memanfaatkan sensitivitas harga di kawasan tersebut.”

Meski Samsung jadi raja pasarsmartphonese-ASEAN, namun pabrikan asal Korea Selatan itu bukan nomor satu di Indonesia, Vietnam, Filipina, Malaysia, dan Thailand. 

Di Indonesia saja, Samsung berada di posisi keempat dengan pangsa pasar 18 persen. Dan di empat negara sisanya, Samsung berada di urutan kedua di bawah Transsion, Oppo, dan Xiaomi.