YouTube Hadirkan Panel Informasi Cek Fakta di Indonesia

pada 4 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Ilustrasi. (Foto: Unsplash)

Uzone.id- YouTube resmi meluncurkan panel informasi cek fakta di Indonesia, baik dalam bahasa Inggris maupun bahasa Indonesia.

Di Indonesia, fitur ini rilis pada Selasa (1/12/2020). Sementara itu, panel informasi cek fakta ini telah tersedia di Brasil, India, Jerman, Inggris, dan Amerika Serikat. Demikian merujuk pada pernyataan resmi dari YouTube.

Dalam beberapa hari mendatang, panel cek fakta ini akan tersedia di Indonesia, membantu mengatasi misinformasi yang muncul dengan cepat sebagai bagian dari siklus berita yang bergerak cepat, yang memungkinkan timbulnya klaim tanpa dasar dan ketidakpastian terkait fakta.

Baca juga:Peneliti Fasilkom UI Klaim Bisa Deteksi Ujaran Kebencian di Twitter Pakai AI

Sebagai contoh, jika terdapat laporan palsu untuk pertanyaan bahwa orang berbadan tinggi lebih mungkin terkena COVID-19, panel informasi cek fakta YouTube dapat memberikan konteks segar dalam situasi seperti ini dengan menyoroti cek fakta pihak ketiga yang relevan di atas hasil penelusuran untuk pertanyaan yang relevan.

Dengan demikian, penonton dapat membuat keputusan cerdas mereka sendiri tentang klaim yang dibuat dalam berita.

Mulai hari ini, orang-orang di Indonesia akan melihat verifikasi informasi dari organisasi lokal terkait dan tepercaya dalam Bahasa Indonesia muncul diatas pertanyaan semacam ini.

Panel informasi cek fakta. (Foto: Dok. YouTube)

Penerbit yang berpartisipasi saat ini antara lain CekFakta.com, sebuah prakarsa pengecekan fakta kolaboratif yang melibatkan lebih dari 24 organisasi media, termasuk seluruh 6 penandatanganthe International Fact-Checking Network(IFCN) dari Indonesia.

Verifikasi informasi dalam bahasa Inggris juga dapat muncul dari lembaga internasional dari negara lain, contohnya Amerika Serikat dan India.

Lantas, bicara soal cara kerja panel informasi cek fakta, ada beberapa faktor yang menentukan apakah panel informasi cek fakta akan muncul untuk suatu penelusuran tertentu.

Yang paling penting, artikel cek fakta yang relevan harus tersedia dari penerbit yang memenuhi syarat. Dan untuk menyesuaikan kebutuhan penonton dengan informasi yang kami berikan, cek fakta hanya akan muncul ketika orang mencari klaim spesifik.

Baca juga:Masih Jadi Andalan Saat Pandemi, Zoom Raup Rp10,9 Triliun di Q3 2020

Misalnya, jika seseorang mencari "apakah gempa baru saja terjadi di Jakarta”, mereka mungkin akan melihat artikel cek fakta yang relevan, tetapi jika mereka mencari pertanyaan yang lebih umum seperti "gempa", mereka mungkin tidak akan melihat artikel cek fakta yang relevan.

Semua artikel cek fakta juga harus patuh pada Panduan Komunitas YouTube, dan penonton dapat mengirimkan masukan kepada tim YouTube.

Panel informasi cek fakta ini menggunakan jaringan terbuka penerbit pihak ketiga dan memanfaatkan sistem penanda ClaimReview. YouTube mendorong lebih banyak penerbit dan pengecek fakta untuk berpartisipasi selama mereka mengikuti Panduan ClaimReview yang tersedia secara publik, atau merupakan penanda tangan terverifikasi dariInternational Fact-Checking Network’s(IFCN) Code of Principles, atau merupakan penerbit otoritatif.