YouTubers di Mata Ernest Prakasa, Babe Cabiita, dan Han Yoo Ra

pada 7 tahun lalu - by

FenomenaYouTubersdi Tanah Air kian merajalela dari tahun ke tahun. Video-video yang dihasilkan paraYouTubersini juga berhasil menyita perhatian publik. Bahkan, beberapa orang berpendapat bahwa konten video mereka lebih dinikmati daripada film-film baru di bioskop.

Hal tersebut menjadi dasar dari film 'The Underdogs', karya drama komedi yang menghadirkan Ernest Prakasa, Han Yoo Ra, Young Lex, Babe Cabiita, Sheryl Sheinafia, Jeff Smith, dan Brandon Salim sebagai para pemain. Film besutan Adink Liwutang ini mengangkat fenomenaYouTubersdi Indonesia dan proses kreati di baliknya.

Melihat hal itu, tiga pemain 'The Underdogs', Ernest, Babe, dan Yoo Ra pun memberikan pendapat mereka tentang fenomenaYouTuberskepadakumparan(kumparan.com).Bagi Babe, perkembangan dari fenomena tersebut terjadi dengan sangat pesat di Indonesia dan menjadi pekerjaan serius untuk beberapa pelakunya.

"Dulu, aku mikirYouTuberitu sekedar eksis dan YouTube aja. Sekarang, jadi mata pencaharian. Bahkan, mereka bisa menghasilkan duit ratusan juta dari situ," kata Babe.

"Sekarang, keponakan, sepupu aku, kalau ditanya mau jadi apa, mau jadiYouTuber.Mereka bisa meganghandphone, terus di-uploadsendiri. Padahal yang nonton satu orang doang. Fenomenanya sampe ke anak-anak dan orang tua. Bahkan, sekelas ustaz aja udah mulai ceramah di YouTube. Jadi, udah makin luas ke berbagai kalangan," lanjutnya.

Ernest sendiri mengaku salut kepada mereka yang menekuni profesi sebagai seorangYouTuber.

"Aku pernah nyoba secara rutin menghasilkan konten di YouTube selama 1 tahun. Akhirnya, aku nyerah," tuturnya. "Ini profesi yang serius. JadiYouTuberitu enggak bisa disambi. Kamu harus punya tim yang bisa bikin video, ngedit, danpromote. Banyak yang ngeremehin, padahal itu perkejaan yang sangat serius."

Ia menambahkan, salah satu lawan mainnya di 'The Underdogs', Young Lex, adalah salah satu contoh orang yang menekuni profesi tersebut.

"Young Lex aja selalu bawa videografer tiapshooting. Jadi, emang harus sesiap itu. Salut buat komitmen temen-temenYouTuberyang sekarang udah di posisi terkenal. Itu perjuangannya enggak kebayang. Konsistensi yang mereka jalani, darifollowernol ke jutaan atau ratusan ribu itu, kerja kerasnya kayak apaan tahu," jelasnya.

"Jangan mikir itu (jadiYouTuber) gampang karena sebenarnya, berat banget. Kebayang berapa juta orang yang pengin jadiYouTubers?Semua berebut perhatian warganet," tambahnya dengan nada serius. 

Yoo Ra punya jawaban berbeda. Perkembangan fenomenaYouTubersdi Indonesia yang amat pesat membuatnya ngeri.

"Mungkin di satu sisi, kita seneng karena kita mendapatkan perhatian yang banyak dalam waktu singkat. Tapi satu sisi, kita harus menjelaskan kerjaan kita,jobkita apa ituYouTuberskarena kita banyak aja salah pahamnya, apalagi anak-anak bercita-cita untuk jadiYouTuber. Pasti banyak orang tua yang khawatir anaknya obsesi samaYouTubekarena mereka pasti enggak mau kerja di kantor dan lain-lain," ceritanya panjang lebar. 

Wanita berdarah korea Selatan ini mengaku punya tanggung jawab untuk menjelaskan pekerjaannya sebagaiYouTuberskepada mereka yang ingin mengikuti jejaknya. Maka dari itu, ia pun berbagi tips untuk mereka yang ingin menjadiYouTubers.

"Kamu harus menemukan jati diri kamu. Kalau kamu bisa menemukan keunikan kamu, kamu pasti bisa diikuti oleh orang lain," katanya.

Selain unik, Ernest juga menyebutkan bahwa mereka yang ingin menjadiYouTubersharus konsisten dengan diri mereka sendiri.

"Cari diri lo sendiri senengnya ngomongin apa. Ada yang tentanggadget, otomotif, apapun yang jadi minat kita. Kalau kita suka, biasanya enggak jadi beban. Terus konsisten, enggak bisa jadiYouTuber uploadsatu konten terus bulan depannya enggakuploadapa-apa," ujarnya.

Dengar obrolokankumparandengan Ernest, Babe, dan Yoo Ra dengan menonton video di bawah ini.