Yuk, Wisata Edukatif ke TNGM Sleman

pada 8 tahun lalu - by
Advertising
Advertising





Berwisata telah menjadi sebuah kebutuhan bagi masyarakat di abad melinium ini. Sebagai sebuah pilihan, objek wisata edukatif tepat sekali untuk dikunjungi bersama keluarga dan anak-anak. Salah satunya Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM).

Pasalnya area di sekitar Lereng Merapi memiliki keanekaragaman hayati yang cukup tinggi dan dapat dipelajari semua orang. Mulai dari tumbuhan seperti berbagai jenis anggrek, sampai hewan-hewan liar seperti monyet ekor panjang, elang jawa, kijang ada dapat dilihat langsung di TNGM.

Kepala Resort TNGM Pakem-Turi, Teguh Wardaya menyampaikan, wilayah TNGM secara keseluruhan terbentang di empat kabupaten. Antara lain Magelang, Klaten, Sleman, dan Boyolali. Namun demikian, yang memiliki banyak objek wisata adalah Kabupaten Sleman. Sementara untuk pendakian ke puncak Merapi banyak dilakukan dari Boyolali.

Di Sleman sendiri, TNGM mencakup tiga kecamatan, yakni Cangkringan, Turi, dan Pakem. Adapun lokasi wisata yang paling terkenal di TNGM Sleman adalah Kawasan Wisata Kaliurang. Di dalamnya terdapat beberapa destinasi, salah satunya Tlogo Putri dan Air Terjun Tlogo Muncar.

“Per hari kunjungan ke Tlogo Muncar sekitar 200 sampai 500 orang. Tapi kalau libur bisa lebih dari seribu,” tutur Teguh. Di spot ini pengunjung juga bisa menemukan tumbuhan-tumbuhan asli Merapi, seperti pohon puspa, damar, pakis, dan mujamuju. Puluhan kera ekor panjang pun berseliweran.

Selain melihat keindahan air terjun di Tlogo Muncar wisatawan dapat naik ke Gardu Pandang di puncak Bukit Prono Jiwo. Jika tidak mendung, badan Merapi akan terlihat jelas. Tiket masuk ke objek wisata di TNGM pun cukup murah. Hanya sekitar Rp 15 sampai Rp 20 ribu. Kita pun dapat memilih lokasi mana yang hendak dikunjungi.

Wisatawan asal Bogor, Desi (23) mengaku senang bisa berkunjung ke TNGM. Ia sebenarnya pernah berkunjung ke TNGM di Boyolali untuk pendakian ke puncak Merapi. Namun perempuan berjilbab itu baru kali ini datang ke Tlogo Muncar.

“Baru kali sekarang tahu di Kaliurang ada spot wosata seperti ini,” katanya sambil sumeringah menunjuk pepohonan lebat di Bukit Prono Jiwo. Ia mengaku takjub dengan keanekaragaman hayati Lereng Merapi.