Zimbabwe Mengeluh Ukuran Kondom China Terlalu Kecil

pada 7 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Memakai kondom dianggap salah satu cara untuk mencegah penyebaran HIV/AIDS di negara-negara Afrika, salah satunya Zimbabwe. Namun rakyat Zimbabwe mengeluh soal kualitas kondom yang diimpor dari China.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Kesehatan Zimbabwe David Parirenyatwa dalam pidatonya ketika mempromosikan pencegahan HIV/AIDS di negara itu pekan lalu, dikutip dariZimbabwe.com

"Wilayah Afrika selatan memiliki angka HIV tertinggi dan kami mempromosikan penggunaan kondom," kata Parirenyatwa.

Belum ada kondom yang diproduksi langsung di Zimbabwe, sehingga mereka harus mengimpornya dari China. Masalahnya menurut Parirenyatwa, ukuran kondom dari China terlalu kecil sehingga tidak nyaman digunakan.

"Para pemuda punya kondom kesukaan mereka sendiri, tapi kami tidak memproduksinya. Kami mengimpor kondom dari China dan beberapa pria mengeluh ukurannya terlalu kecil," kata dia lagi.   

Karena itu, dia menyerukan perusahaan-perusahaan di Zimbabwe mulai memproduksi kondom, ketimbang mengandalkan barang dari China.

Produsen kondom asal China mendengarkan keluhan ini. Zhao Chuan, direktur utama perusahaan karet kondom Beijing Daxiang dan His Friends Technology Co mengatakan bahwa pabrik mereka akan mulai membuat kondom dengan berbagai ukuran.

"Kami akan mulai melakukan survei terhadap para pengguna di wilayah itu untuk persiapan produk berikutnya yang punya ukuran beragam," kata Zhao kepada mediaSouth China Morning Post.

Zhao menyadari kebutuhan ukuran kondom berbeda tiap negara. Seperti di China, masyarakatnya lebih suka kondom yang tipis, tidak peduli ukurannya. Sementara di Amerika Utara suka yang berbahan lembut. 

Zimbabwe adalah salah satu negara di Sub-Sahara Afrika dengan angka HIV/AIDS terburuk, dengan 13.5 persen warga desanya terinfeksi virus mematikan ini. 

Penggunaan kondom jadi cara ampuh membendung penyebarannya. Itulah sebabnya Zimbabwe menjadi satu dari lima negara importir kondom terbesar di dunia. 

Sementara China adalah negara eksportir kondom terbesar di dunia. Ada 300 produsen kondom di China yang menghasilkan sekitar 3 miliar alat kontrasepsi ini per tahun.