Home
/
Health

Anak Indonesia Kurang Konsumsi Air Minum

Anak Indonesia Kurang Konsumsi Air Minum

Dwi Murdaningsih25 July 2017
Bagikan :

Anak-anak Indonesia masih kurang mengonsumsi air minum. Berdasarkan riset di 13 negara yang dipublikasikan di European Journal of Nutrition, saat ini kenyataannya adalah 1 dari 4 anak di Indonesia masih kurang minum. Sebanyak 30 persen yang dikonsumsi bukan air mineral.

Menurut Ketua Indonesian Hydration Working Group (IHWG), dr Budi Wiweko, minum air putih sejak kecil sangat penting. Ada data menunjukkan saat ini Indonesia merupakan salah satu negara yang mengalami peningkatan jumlah pasien penyakit degeneratif sangat tinggi.

Saat ini betapa banyaknya pasien diabetes mellitus atau kencing manis, darah tinggi atau hipertensi, gagal ginjal kronik dan penyakit lainnya. Angkanya cukup sedikit menyeramkan dan memberatkan pemerintah.

Penyakit degeneratif meningkat salah satunya karena perilaku tidak baik misalnya konsumsi air putih sehat dalam jumlah yang tidak mencukupi. Sekitar 15 persen populasi orang Indonesia konsumsi gula melewati ambang batas dari minimum. Padahal konsumsi tidak boleh lebih dari 10 persen.

Gula ini selain dari makanan juga dari minuman-minuman manis. Hal ini sangat terkait dengan kebiasaan minum air putih sejak dini.

Ia mengatakan anak lebih rentan mengalami dehidrasi dibanding orang dewasa karena mereka memiliki sensibilitas rasa haus yang lebih rendah serta tidak dapat mengekspresikan rasa haus dengan baik.

Menurutnya anak yang aktif berkegiatan perlu dibiasakan minum 2 sampai 3 gelas air mineral (400 sampai 600 ml) di luar rumah untuk mengurangi kemungkinan dehidrasi dan menstabilkan suhu tubuhnya. Sisanya bisa dipenuhi ketika anak ada di dalam rumah dibawah pengawasan orang tua. Anak pra-sekolah (usia 4 sampai 6 tahun) membutuhkan 1,2 liter air mineral per hari (setara dengan 5 sampai 6 gelas), sedangkan anak usia 7 sampai 9 tahun membutuhkan sekitar 1,5 liter air mineral (6 sampai 7 gelas setiap hari).

Kekurangan air dapat menyebabkan gangguan kesehatan jangka panjang maupun jangka pendek, antara lain infeksi saluran kemih, batu ginjal, gangguan ginjal akut, atau konstipasi. Secara jangka pendek dapat mengganggu kognisi, atensi, atau memori.

"Mineral yang terkandung dalam air memiliki banyak manfaat bagi tubuh manusia misalnya, zinc berfungsi untuk membantu respon imun dan fungsi otak manusia, untuk kalium dapat membantu sistem saraf dan otot tubuh, magnesium dan kalium untuk menjaga jantung dan pembuluh darah, dan berbagai manfaat baik lainnya," kata dr Budi, Senin (24/7).

populerRelated Article