Sponsored
Home
/
News

Anak Suriah: Saya Ingin Hidup

Anak Suriah: Saya Ingin Hidup
Preview
Rimanews29 November 2016
Bagikan :
Preview


Rimanews – Ibu dan anak asal Suriah yang memanfaatkan media sosial untuk memberikan gambaran tentang kondisi perang sipil di negara tersebut kepada dunia kehilangan rumah mereka dalam sebuah serangan udara di Aleppo timur.

Gadis 7 tahun, Bana al-Abed dan ibunya, Fatimah mengabarkan kondisi di Aleppo secara rutin melalui akun Twitter @AlabedBanayang kini sudah diikuti oleh lebih dari 160 ribu netizen.

Bulan lalu, Fatimah menceritakan kepada NBC News tentang anaknya yang “mulai bertanya apakah kita akan tewas dalam pemboman”.

baca:
Kekalahan di Aleppo Bukan Akhir Revolusi
Ribuan Warga Suriah Lari dari Aleppo Timur
AS Tak Pernah Berniat Perangi Terorisme di Suriah


Dan kemarin, Bana menulis bahwa dirinya mengalami luka ringan dalam sebuah serangan dan belum tidur sejak Minggu.

“Mulai malam ini, kami tak punya rumah (karena) dibom … Saya melihat ada yang meninggal dan saya hampir meninggal,” tulis Bana. “Saya ingin tetap hidup, saya tak ingin meninggal.”

Kemudian, ibu Bana menulis: “Kami dalam pelarian karena banyak orang tewas dalam serangan besar-besaran (di Aleppo). Kami berjuang untuk tetap bertahan hidup.”

Ketika diwawancara oleh wartawan NBC News, Richard Engel, pada Senin malam Fatimah mengatakan bahwa mereka kini berlindung di rumah seorang teman dan Bana sedang tidur.

“Dia tidak tidur semalaman hingga siang karena selalu ada bom dan jet tempur di langit,” jelas Fatimah.

“Kami diblokade selama tiga bulan … masyarakat di sini menderita karena kelaparan, dan sekarang mereka menderita karena bom, mereka tidak tahu bagaimana caranya menangani hal ini, kebiadaban ini,” tambahnya.

Menurut laporan PBB, ratusan ribu warga Suriah terjebak di Aleppo timur sejak pasukan pemerintah memblokadenya akhir Juli lalu dan mereka semua mengalami nasib hampir serupa dengan Bana dan ibunya, atau lebih buruk lagi.

Berita Terkait:

via http://www.rimanews.com/
populerRelated Article