icon-category Entertainment

Apa Jadinya Jika Ratusan "Superman" Berkumpul?

  • 17 Sep 2017 WIB
Bagikan :

Dalam kisah yang kita kenal, Superman adalah sosok pahlawan super yang berasal dari Planet Krypton. Saat bayi, ia ditemukan dan dibesarkan oleh pasangan Martha dan Jonathan Kent di area pertanian Smallville, Kansas.

Ketika dewasa, ia pindah dan menjadi wartawan di koran Kota Metropolis, Daily Planet. Tapi, apa yang terjadi jika ratusan ”Superman” tiba-tiba berada di Bandung?

Akhir pekan lalu, pemandangan itu benar terjadi. Mereka adalah anggota Superman Fans of Indonesia (SFoI). Sejak Sabtu hingga Minggu, 9-10 September 2017, mereka mengadakan pertemuan nasional ke-2 di Bandung. Anggotanya datang dari berbagai regional di tanah air. Misalnya dari Manado, Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Solo, dan Jakarta.

Minggu pagi, mereka berada di kawasan Jalan Asia Afrika. Semua mengenakan kostum ala Superman. Laki-laki, perempuan, hingga anak-anak. Ada pula yang sekilas terlihat mirip dengan tokoh rekaan DC Comics itu.

Berambut klimis, berotot, dan tentu saja mengenakan jubah biru dan merah. Untung saja, tak ada yang mengenakan celana dalam merah di bagian luar, seperti tokoh Superman yang selama ini kita kenal dari komik dan film.

Selain berfoto dan menjalankan agenda gathering nasional, anggota yang berasal dari luar kota juga berkeliling Kota Bandung menggunakan Bandros. Tentu saja, pemandangan ini cukup menarik perhatian karena sang manusia baja itu selalu digambarkan berkeliling kota sambil terbang.

Ketua SFoI Region Bandung selaku tuan rumah kali ini, Buddy Indrasakti mengatakan bahwa tahun ini, jumlah anggota yang hadir sebanyak 135 orang. Sebelumnya, gathering nasional berlangsung di Yogyakarta.

SFoI berdiri pada 27 Agustus 2010. Cikal bakal dari komunitas ini adalah Komunitas Superman Indonesia yang berdiri pada 2004 dan vakum pada 2006.

Sebagian anggota kemudian berkumpul dan sepakat mendirikan SFoI. Ada pun semangat awal didirikan komunitas ini bertujuan untuk sekadar menjadi tempat berkumpul, dan memperbincangkan perkembangan mengenai superhero berkostum merah-biru itu. Syarat mutlak untuk menjadi anggota hanya satu, mengagumi karakter Superman.

”Siapa pun bisa menjadi anggota, selama ngefans sama tokoh Superman,” ucap Buddy, ketika ditemui di kawasan Asia Afrika.

Selalu membicarakan Superman, apa tidak menemukan titik bosan?

”Enggak, dong. Karena dari masa ke masa, selalu ada pertentangan-pertentangan mengenai Superman yang terjadi. Artinya, selalu ada hal baru yang bisa kita dapatkan dari tokoh ini, dan itu asyik!” ujar Buddy, mantap.

Dalam perkembangannya, komunitas ini tak hanya sebatas itu. Mereka lebih banyak turun untuk kegiatan yang bersifat sosial. Misalnya, membantu korban bencana, donor darah, hingga nonton bareng film-film superhero. Mengagumi sosok superhero ini adalah satu hal. Namun, berbuat baik kepada sesama adalah hal lain yang menjadi misi. Mengutip kata Buddy, mereka ingin menerapkan sisi-sisi kepahlawanan Superman yang bermanfaat terhadap masyarakat.

Paling humanis

Tokoh Superman diciptakan oleh seniman Joe Shuster dan penulis Jerry Siegel pada 1932. Pada 30 Juni 1938, manusia super ini pertama kali muncul dalam serial Action Comics edisi #1 di Amerika Serikat. Sejak itu, sosoknya tampil dalam berbagai serial drama radio, film televisi, film layar lebar, komik surat kabar, novel, hingga permainan video games.

Sebagai salah satu tokoh superhero ”tertua” di dunia -selain Doc Savage, hampir semua orang rasanya mengetahui sosok yang satu ini. Banyak pula anak yang tumbuh bersama kecintaan terhadap sosok Superman. Belum lagi, banyak nilai dan karakter positif yang bisa diambil dari sosok Superman.

Lodewijk Bella (37), datang jauh-jauh dari Manado untuk bertemu dengan penggemar yang lain. Pria yang juga didapuk sebagai ”Lurah” (koordinator) Region Manado ini, mulai menggemari Superman sejak kecil.

”Dulu awalnya sih nge-fans karena warnanya yang bagus, merah dan biru terang. Semakin dewasa, semakin bisa menyimpulkan filosofi di balik sosoknya. Sebagai superhero paling manusiawi, pembela kebenaran,” katanya.

Di rumah, ia memiliki berbagai koleksi yang berhubungan dengan Superman. Salah satu yang paling disukainya, yaitu patung berskala 1:6.

Bertemu dengan penggemar berat Superman dari berbagai kota di Indonesia, tentu saja Lodewijk merasa senang. Dia merasa mendapatkan jaringan teman yang lebih luas, hingga menumbuhkan rasa kekeluargaan.

”Selama ini biasanya kan cuma ’ketemu’ di grup Whatsapp aja. Kalau ketemu langsung gini kan jadi lebih enak, lebih akrab,” ujarnya.***

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Tags : DC Comics Superman 

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini