Home
/
Digilife

Apakah Meta AI di WhatsApp Bisa Baca Percakapan dan Data Pengguna?

Apakah Meta AI di WhatsApp Bisa Baca Percakapan dan Data Pengguna?

Vina Insyani03 January 2025
Bagikan :
Uzone.id — Meta AI, fitur berbasis AI besutan Mark Zuckerberg tersebut kini sudah mulai terintegrasi ke semua platform milik Meta, yaitu Instagram, Facebook, Messenger dan WhatsApp.  Fitur ini sudah secara bertahap muncul untuk pengguna WhatsApp Indonesia baik itu Android, iOS maupun Web semenjak beberapa pekan terakhir. 

Seperti biasa, fitur Meta AI ini menjadi perbincangan para pengguna. Ada yang senang karena memiliki ‘teman mengobrol baru’ ada juga yang skeptis dan menganggap fitur ini mengganggu. 

Meta AI sendiri hadir sebagai cara Mark Zuckerberg merespon kehadiran ChatGPT dan Gemini AI. Punya tujuan yang sama, Meta AI bisa digunakan sebagai tool untuk mencari tahu berbagai informasi tanpa harus membuka browser. Namun, perlu ditekankan bahwa Meta AI (dan platform AI lainnya) tidak bisa dipercaya 100 persen. 




Meski Zuckerberg menyebut Meta AI sebagai asisten AI paling cerdas yang bisa digunakan secara gratis, namun bot AI ini sering memberikan informasi yang salah ketika digunakan sebagai mesin pencari. Brian X Chen dari New York Times menyarankan untuk mengggunakan Meta AI sebagai teman mengobrol saja dan tool untuk men-generate gambar. 

Selain belum memberikan infromasi yang 100 persen benar, Meta AI juga menimbulkan kekhawatiran lain yaitu terkait data yang mereka pelajari lewat percakapan bersama para penggunanya di WhatsApp. 

Tim Uzone mencoba untuk bertanya ke Meta AI apakah percakapan pengguna dengan Meta AI bisa diakses atau tidak oleh pihak internal Meta AI? Jawabannya, bisa. 

“Ya, tim internal Meta AI dapat mengakses percakapan kami,” jawab Meta AI. 

Dalam keterangannya, percakapan antara pengguna dengan Meta AI bisa dilihat oleh 3 pihak yaitu pengguna, Meta AI sebagai chatbot AI dan tim internal Meta untuk tujuan pemeliharaan dan peningkatan layanan. 


Preview


Lebih lanjut, Meta AI menjelaskan bahwa akses tim internal ini dilakukan secara terbatas untuk beberapa tujuan yaitu meningkatkan kualitas dan akurasi model bahasa AI, memperbaiki kesalahan atau masalah teknis, menganalisis pola percakapan untuk pengembangan fitur baru dan mematuhi kepatuhan regulasi dan hukum. 

Sebagai catatan, akses tersebut dilakukan hanya pada percakapan pengguna dengan Meta AI saja. Percakapan pribadi yang tidak melibatkan Meta AI diklaim tidak bisa dibaca dan diakses oleh pihak mereka. 

“Tidak, saya tidak bisa membaca percakapan pribadi Anda dengan orang lain. Saya hanya bisa melihat dan merespons pesan yang dikirim langsung kepada saya,” jawabnya. 

Percakapan antara pengguna dan pengguna lainnya masih tetap dilindungi oleh enkripsi end-to-end, kebijakan privasi yang ketat, penghapusan data yang tidak diperlukan hingga komitmen terhadap standar keamanan global. 

AI dari Meta ini juga tidak bisa mengakses data pribadi pengguna seperti riwayat percakapan dengan orang lain, email atau pesan pribadi dan data perangkat atau aplikasi lain.




Jawaban Meta AI ini senada dengan apa yang disampaikan oleh pihak Meta sebelumnya, dimana memori chatbot hanya terbatas pada pesan-pesan yang memiliki penyebutan "@MetaAI" saja. 

Pesan-pesan tersebut melatih model AI-nya sehingga respons AI menjadi lebih masuk akal dalam percakapan, "seperti bagaimana seorang teman mengingat apa yang Anda katakan kepada mereka kemarin," kata Meta dikutip dari The Straits Times, Minggu, (22/12). 

"Meta dapat menggunakan pesan AI Anda untuk meningkatkan kualitas AI," tambahnya. 

Setelah mendapat jawaban tersebut, bisa disimpulkan bahwa Meta memang menggunakan percakapan pengguna dengan Meta AI sebagai pembelajaran agar AI mereka lebih mirip dengan manusia dan lebih ‘nyambung’ ketika diajak berbicara oleh manusia. 

 Meskipun hanya chatbot, perlu diingat bahwa tidak semua data bisa disebarluaskan begitu saja ke dalam platform chatbot ini. Tetap waspada dan jangan menyebarkan data-data bersifat rahasia dan pribadi.

populerRelated Article