icon-category Auto

Apakah Mobil Masih Bisa Berjalan, Ketika Turbo Rusak Saat Berkendara?

Bagikan :

Uzone.id -- Jika mobil sudah berumur dan jarang dirawat, bukan tidak mungkin ada komponen yang tiba-tiba rusak di tengah jalan ketika berkendara.

Tak terkecuali turbocharger untuk beberapa mobil modern yang sudah mengaplikasikannya.

Jika hal tersebut terjadi, sebaiknya langsung menepi untuk menunggu mobil derek atau masih bisa dikendarai sampai ke bengkel?

Ternyata jawabannya bisa berbeda, sebagaimana yang diungkapkan oleh bos bengkel Rev Engineering, Theodorus Suryajaya.

"Itu tergantung, sama kayak orang sakit, sakitnya parah atau ringan. Turbo pun begitu," ujar pria yang akrab disapa Teddy.

"Misalnya hanya bearingnya yang kena dikit, mulai ngebul di belakang (dari knalpot), itu masih bisa dipakai," ujarnya.

Baca Juga: Mobil Buatan Bandung Ini Sudah Full Order Hingga Lebaran

"Ada lagi yang dari compressor wheel-nya dia kena kotoran kayak batu jadi dia bunyi whining, itu dipakai bisa juga," tambahnya.

Namun ada juga kasus kerusakan turbo yang mewajibkan pengendara untuk menepi.

"Kalau overboost atau overtune, shaft turbo yang patah itu lebih baik berhenti."

"Karena begitu patah itu oli langsung ke belakang semua. Kalau kita pakai terus low pressure oil, mesin yang kena. Piston, boring, baret semua itu," jawab Teddy.

Untuk biaya perbaikan komponen turbo sendiri, Teddy menyebut angka yang cukup beragam.

"Yang bukan OEM mungkin Rp 4 - 6 jutaan, tapi yang original sampai Rp 10 jutaan untuk cartridge turbonya," tutupnya.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini