Apakah Sushi Termasuk Makanan Sehat?
Apakah Anda salah satu yang gemar makan sushi? Dari sederet makanan khas Jepang, sushi bisa dibilang yang paling populer.
Hal tersebut dibuktikan dari menjamurnya kedai sushi yang bisa dengan mudahnya ditemui di mall ataupun pusat perbelanjaan lainnya dari sekian banyak jenis makanan Jepang.Makanan berbahan ikan mentah ini menjadi salah satu makanan favorit di kalangan masyarakat Indonesia karena “katanya” mengandung banyak gizi dan nutrisi di dalamnya.
Apakah makan sushi benar-benar menyehatkan?
Sushi terdiri dari nasi yang digulung bersama ikan mentah, sayuran, dan rumput laut atau biasa disebut nori. Jadi jangan heran jika secara keseluruhan, sushi memang termasuk makanan sehat. Kandungan potein, yudium, vitamin, mineral, dan lemak omega-3 yang ada di ikan, udang, kepiting, sayuran, dan nori nyatanya sangat baik untuk kesehatan karena dibutuhkan agar otak dan tubuh Anda berfungsi optimal.
Namun, seiring berkembangnya inovasi dalam pembuatan sushi, beragam variasi rasa dan menu sushi nampaknya harus dikaji lagi manfaatnya untuk tubuh. Itu sebabnya bagi Anda yang gemar makan sushi harus berhati-hati. Sayuran dan rumput laut memang tercatat sebagai makanan rendah kalori, namun cara penyajian sushi yang digoreng dan menggunakan campuran krim, keju, mayonaise, membuat satu roll sushi mengandung 500-600 kalori dan mengandung banyak lemah.
Selain itu, ukurannya yang kecil memungkinkan Anda untuk melahapnya berkali-kali jika belum merasa cukup kenyang. Itu sebabnya, tergantung jenisnya, sushi menjadi makanan yang tidak lagi menyehatkan.
Beberapa risiko yang perlu dipertimbangkan saat makan sushi
Berikut beberapa hal yang bisa berpotensi jadi risiko akibat makan sushi jika dikonsumsi terlalu banyak atau tidak dengan hati-hati:
1. Kandungan garam yang tinggi
Salah satu kelemahan utama sushi adalah kandungan natriumnya yang relatif tinggi. Kandungan nutrisi dalam sushi sebenarnya bergantung dari jenis sushi yang Anda konsumsi. Pasalnya, ada beberapa jenis sushi yang mengandung sodium dalam jumlah banyak.
Normalnya, asupan garam seharusnya 2.300 mg dalam satu hari. Ini berarti seseorang dapat mengonsumsi sekitar satu sendok teh garam setiap hari. Namun, saat Anda mengonsumsi nigiri sushi yang berisi salmon, tuna atau udang, kandungan garamnya sebanyak 1/4 gram, sementara california roll hampir 1/2 gram.
Jika makan empat california roll dan empat nigiri sushi, Anda sudah mengonsumsi 1/2 dari kebutuhan garam per hari. Belum lagi bila Anda menambahkan kecap asin atau shoyu. Kelebihan konsumsi garam membuat seseorang berisiko tinggi terkena hipertensi.
2. Memakai gula tambahan
Bahan utama yang digunakan untuk membuat sushi adalah nasi putih. Apakah Anda pernah heran mengapa nasi sushi rasanya enak? Ternyata nasi putih yang ada dalam sushi umumnya sudah mengalami banyak proses pengolahan sehingga kemungkinan besar sudah berkurang kadar vitamin, mineral dan seratnya.
Nasi untuk sushi juga mengandung satu sendok gula tambahan per cangkir nasi yang telah dicampur dengan cuka Jepang, gula dan garam agar rasanya lebih nikmat. Nah, setiap satu gulungan sushi berisi sekitar satu cangkir nasi putih di dalamnya. Jadi, nasi dalam satu gulung sushi saja mengandung 240 kalori. Itu sebabnya, mengonsumsi banyak gulungan sushi yang mengandung nasi bisa menaikkan kadar gula darah dalam tubuh.
3. Kandungan merkuri tinggi
Beberapa jenis ikan, termasuk salmon dan tuna yang banyak dipakai untuk bahan sushi, memiliki kandungan merkuri yang tinggi yang berbahaya untuk kesehatan. Anjuran konsumsi ikan laut sebaiknya tidak lebih dari 150 gram per minggu. Oleh karenanya, batasi jumlah konsumsi sushi dengan ikan mentah, khususnya untuk wanita hamil
Bagaimana cara sehat makan sushi?
Meskipun pada kenyataannya makan sushi memiliki beberapa risiko kesehatan karena kandungan di dalam bahannya, Anda masih bisa menikmati sushi dengan cara yang lebih sehat. Berikut tips yang bisa Anda coba:
- Sashimi merupakan pilihan yang lebih sehat dan rendah kalori untuk makan sushi. Tuna dan salmon mentah memiliki protein yang tinggi, asam lemak omega-3, vitamin juga mineral serta tidak mengalami proses pengolahan yang rumit. Sehingga gizinya masih asli.
- Gunakan bahan pencelup sushi seperti shoyu, saus miso, dan bubuk cabai sedikit saja – hanya sebagai penguat rasa. Pasalnya, bahan tersebut bisa membuat asupan sodium berlebihan masuk ke dalam tubuh.
- Hindari makan sushi yang memiliki topping mengandung banyak lemak dan kalori, seperti mayonaise, keju, tempura, dan bahkan sushi goreng. Apabila Anda benar-benar ingin makan sushi yang sehat, Anda harus menghindari topping ini.
- Anda sebaiknya mencari restoran Jepang yang memiliki reputasi baik dan dikenal bersih dan juga sehat untuk makan sushi. Restoran yang bereputasi baik ini ialah restoran yang ikannya memenuhi standar keamanan makanan. Sehingga Anda bisa memastikan jika ikan yang Anda makan memiliki kualitas yang baik.
- Sushi juga sebaiknya dijadikan makanan rekreasional saja, tidak untuk dimakan secara rutin. Batasi hanya sebulan atau seminggu sekali.
The post Apakah Sushi Termasuk Makanan Sehat? appeared first on Hello Sehat.