icon-category Lifestyle

Arab Saudi Kini Izinkan Perempuan Bekerja Sebagai Pramugari

  • 12 Jan 2019 WIB
Bagikan :

Berbagai perubahan positif yang tidak membatasi gerak perempuan Arab Saudi kian menggema di negeri yang terletak di Semenanjung Arabia ini. Mulai dari perempuan yang telah diizinkan mengemudi sendiri, dapat menghadiri acara olahraga, duduk di kafe bersama laki-laki, menonton konser dan lain-lain. 

Kini keterbukaan tersebut pun kian merambah ke berbagai aspek lainnya, salah satunya pada aspek lapangan kerja. Hal ini terlihat dari Akademi Penerbangan Oxford di Arab Saudi yang membuka lowongan bagi pilot perempuan. 

Melansir Vogue Arabia, Flynas sebagai maskapai domestik Kerajaan Saudi akan mulai merekrut pramugari perempuan pertama. Maskapai penerbangan, yang didirikan sejak 2007 ini mengumumkan dalam sebuah pernyataan bahwa penerbangan pertama dengan pramugari Saudi akan dilakukan selama bulan Januari ini, tentunya setelah para calon pramugari menyelesaikan program praktik yang komprehensif.

"Kelompok pertama yang lulus dari program penerbangan Saudi adalah kelanjutan dari program untuk melokalisasi penerbangan dan memberdayakan perempuan," ujar perwakilan maskapai Flynas yang dikutip dari Vogue Arabia.

Sedangkan terdapat beberapa persyaratan bagi mereka yang mendaftar sebagai pramugari, di antaranya adalah telah menempuh pendidikan sekolah menengah, tinggi dan berat badan yang sesuai dengan standar penerbangan internasional, memiliki kecakapan dalam bahasa Inggris dan semua pelamar harus warga negara Saudi. 

Kabar baiknya lagi, maskapai yang berbasis di Riyadh ini untuk selanjutnya juga berencana untuk merekrut co-pilot perempuan. 

"Langkah ini bertujuan agar memungkinkan perempuan Saudi untuk memiliki peran yang lebih besar dalam mendukung ekonomi Kerajaan," ujar Bander Al-Mohanna, CEO Flynas.

Kondisi ini tentu jauh berbeda dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya. Misalnya Pada 2012 silam, Menteri Penerbangan Arab Saudi Pangeran Fahd bin Abdullah bin Mohammed mengatakan Arab Saudi tidak akan pernah mengizinkan perempuan di negaranya bekerja sebagai pramugari di pesawat. Hal tersebut telah tercantum di undang-undang. 

Meski demikian, Fahd menjelaskan bahwa bukan berarti perempuan benar-benar diharamkan untuk bekerja di sektor maskapai. Perempuan tetap diperbolehkan untuk bekerja di sektor maskapai penerbangkan, asalkan masih di darat (bandara).

Berbagai perubahan yang terjadi di Arab Saudi, setidaknya terjadi berkat andil besar dari Pangeran Mohammed bin Salman bin Abdulaziz Al Saud melalui Visi 2030 yang ia jalankan selama masa pemerintahannya. Visi 2030 sendiri merupakan sebuah tujuan untuk membuat Arab Saudi memiliki masa depan yang lebih modern, ramah turis, membuka peluang ekonomi yang tidak melibatkan bisnis perminyakan, menjadi negara Islam yang lebih toleran, dan meningkatkan persentase perempuan dalam industri kerja negara dari 22 persen menjadi 30 persen.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini