Art Theraphy Bisa Jadi Penyalur Ekspresi Bagi Penyandang Autisme
Autisme adalah suatu kondisi gangguan perkembangan saraf kompleks. Autisme dapat ditandai ketika anak mulai kesulitan dalam hal-hal seperti interaksi sosial, komunikasi dan perilaku terbatas serta berulang-ulang. Autisme sendiri biasanya muncul sebelum anak berusia tiga tahun.
"Tantangan mengasuh anak dengan autisme biasanya hanya pada komunikasi dan interaksi. Namun penangananya setiap anak berbeda-beda," tutur Psikolog Anak, Saskhya Aulia Prima, M.Psi dari klinik Tiga Generasi.Salah satu terapi yang bisa diberikan kepada anak-anak dengan autisme adalah art theraphy atau terapi seni.
"Seni merupakan salah satu penyaluran bagi anak autisme dalam menyalurkan ekspresi pikiran dan perasaan mereka," ujar Saskhya.
Menurutnya, terapi seni mampu mengurangi stres, membantu memberikan paparan lingkungan sosial dan meningkatkan daya pengelolaan sensitifitas indera anak dengan autisme.
Beberapa kelebihan anak dengan autisme sendiri menurut Saskhya, adalah daya ingat yang sangat baik, analisis pola kejadian sangat baik, fokus pada saat bekerja tanpa paksaan juga kreatif.
"Fokus anak dengan autisme baik sekali, mereka sangat telaten membuat gambar," ungkap dia.
Saskhya juga merangkum beberapa atmosfer pekerjaan yang tepat bagi mereka dengan autisme. Diantaranya adalah pekerjaan dengan prosedur terstruktur dan ruangan bekerja yang tenang atau tidak berisik dan tidak banyak orang lalu lalang.
"Terlepas dari itu semua, dukungan lingkungan harus tetap ada agar hasilnya optimal," pungkasnya.