Home
/
News
Artis Porno Mengaku Ditawari Trump Rp 130 Juta untuk Kencan
Tempo23 October 2016
Bagikan :
Preview
Bintang film dewasa Jessica Drake pada Sabtu, 22 Oktober 2016 waktu setempat, menjadi perempuan kedua belas dalam beberapa pekan terakhir yang menyatakan bahwa calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik Donald Trump melecehkan dirinya secara seksual.
Drake mengatakan, dia bertemu Trump di turnamen golf pada 2006 di Lake Tahoe, California. Ketika itu Trump mengundang Drake datang ke kamar suite-nya di akhir pekan. Drake mengaku tidak nyaman datang sendirian sehingga dia mengajak dua teman perempuan untuk pergi bersamanya.
"Ketika kami memasuki ruangan, [Trump] menciumi dan memeluk kami dengan erat tanpa meminta izin," kata Drake, yang berbicara pada konferensi pers di Los Angeles bersama pengacara dan pegiat hak-hak perempuan Gloria Allred.
"Dia mengenakan piyama," kata Drake, seraya menambahkan bahwa ada seorang pengawal di dalam ruangan. "Dia memintaku bergaya seperti bintang film dewasa, berbicara rincian syuting film porno, dan bertanya hubungan pribadi kami, apakah kami sudah menikah atau bujangan."
"Setelah aku kembali ke kamarku, aku menerima telepon dari seorang pria yang mengatasnamakan Donald. Dia mengatakan, Donald ingin aku datang kembali ke atas, ke suite Donald. Aku menunjukkan penolakan. Kemudian Donald menelepon. Dia memintaku kembali ke kamarnya dan makan malam dengan dia, dia juga mengundangku ke pesta."
Selanjutnya: Ketika Drake menolak ajakan Trump...
Ketika dia menolak ajakannya, Drake mengatakan Trump kemudian bertanya, "Apa yang Anda inginkan? Berapa banyak?" Lantas Drake menjawab lagi. "Aku mengatakan kepadanya bahwa aku tidak bisa karena aku harus kembali ke L.A. untuk bekerja," ucap Drake.
Setelah itu, Drake menerima telepon lainnya, baik dari Donald maupun laki-laki yang mengatasnamakan Trump. "Dia menawarkanku US$ 10 ribu (sekira Rp 130 juta). Aku menolak lagi, dan sekali lagi memberi alasan bahwa aku harus kembali ke Los Angeles untuk bekerja."
Selain menawarkan US$ 10 ribu, Drake kemudian diberitahukan bahwa, "Tuan Trump akan mengizinkanku memakai jet pribadinya, kalau saja aku menerima undangannya. "
Drake adalah wanita ke-12 yang tampil selama bulan ini, yang mengaku bahwa Trump melecehkannya secara seksual. Drake menjadi orang ketiga yang meminta bantuan Allred dalam menceritakan kisahnya kepada publik. Sepanjang konferensi pers, Allred mengangkat foto Drake dan Trump yang diambil selama turnamen golf pada 2006.
Allred mengisyaratkan bahwa lebih banyak perempuan yang kemungkinan muncul dengan tuduhan terhadap Trump di masa depan.
"Secara kolektif, kata-kata dan tindakannya adalah bukti besar untuk karakternya," kata Drake. "Bahwa kebenciannya terhadap wanita tak terkendali. Ini bukan perilaku yang dapat diterima bagi siapa pun, apalagi calon presiden."
Selanjutnya: Trump membantah setiap tuduhan...
Trump membantah setiap tuduhan para perempuan itu. Pada Sabtu, calon Partai Republik ini berjanji menuntut penuduhnya setelah pemilihan presiden berakhir. "Setiap wanita berbohong ketika mereka datang menodai kampanye saya," kata Trump dalam pidatonya di Gettysburg, Pennsylvania. "Total rekaysa. Peristiwa itu tak pernah terjadi. Tak pernah. Semua pembohong ini akan digugat setelah pemilu selesai. "
Allred menanggapi ancaman Trump dengan ancaman juga. "Hati-hati apa yang Anda inginkan, Tuan Trump. Jika Anda menuntut penuduh, pengacara yang mewakili perempuan ini akan memiliki kesempatan melengserkan Anda di bawah sumpah, dan ... Anda mungkin menemukan bahwa persoalan ini mencakup semua wanita dengan siapa Anda memiliki interaksi seksual. "
Juru bicara kampanye Trump mengeluarkan pernyataan tak lama setelah konferensi pers Drake, menyebut tuduhan "palsu dan konyol."
"Gambar itu adalah salah satu dari ribuan foto yang diambil untuk menghormati orang yang meminta berfoto dengan Tuan Trump. Tuan Trump tidak tahu orang ini, tidak ingat orang ini dan tidak akan pernah pernah tertarik berkenalan dengan dia," kata juru bicara kampanye itu.
Seperti halnya para wanita yang menggugat Trump, Drake mengatakan keputusannya muncul ke publik dipicu saat ia menonton video Trump yang direkam pada 2005. Drake mengatakan, dalam video itu Trump membual tentang serangan para perempuan tersebut karena status selebritasnya.
HUFFINGTON POST | BC
Berita Terkait:
Sponsored
Review
Related Article