Sponsored
Home
/
Lifestyle

Asmara Abigail Seksi Berkat Pole Dance

Asmara Abigail Seksi Berkat Pole Dance
Preview
Redaksi Fitness For Men07 July 2017
Bagikan :

Di ruang tunggu, kami langsung menemukan sesosok wanita cantik dengan pakaian casual yang enak dilihat. Tak ada sedikitpun polesan di  wajah Asmara Abigail.

Kesan ekspresif, easy going, dan smart mencuat dari balik wajah naturalnya. Tak hanya itu, kaos putih yang dikenakannya tahu betul bagaimana caranya menunjukkan kencangnya otot-otot wanita di dalamnya.

Tak butuh waktu lama untuk dapat berbincang mesra dengan artis yang dipercaya untuk bermain di film Setan Jawa, besutan sutradara kondang, Garin Nugroho.

Ikuti perbincangan intin kami dengan dara yang saat ini sedang menyiapkan film Pengabdi Setan dan Jangan Kedip. Kami takkan menjanjikan Anda bakal “meleleh” menyimak perbincangan kami, tapi kami jamin Anda bakal menemukan inspirasi baru – dan strategi baru mendekati wanita.

Halo, Asmara Abigail. Cepet banget datangnya. Mengalahkan tukang ojek online...

Hahaha, bisa aja. Iya, rumah saya memang ngga terlalu jauh dari Wisma MRA. Tapi, selain itu, saya juga terbiasa datang tepat waktu.

Faktor didikan orang tua atau karena lama sekolah di luar negeri?
Hmm... mungkin, dua-duanya. Kedua orangtua memang termasuk orangtua yang easy going, tapi menekankan kedisiplinan pada anak-anaknya dan prinsip “respect the others”, menghargai orang lain.

Dan, budaya kedisiplinan itu juga dijunjung tinggi oleh masyarakat di Italia. Kebetulan, saya sempat “ambil” S2 di Milan, Italia. Seperti yang banyak diketahui, orang Italia terkenal kuat dalam memegang janji. Jika dia janji datang jam 12 malam, maka pada saat itulah dia akan datang hehehe...

Pentingkah rasa menghargai orang lain?
Jelas penting. Saya punya prinsip bahwa kita hidup di dunia ini tidak sendiri. Ada sesama, ada lingkungan, ada mahkluk-mahkluk lain. Penghargaan itu berarti menganggap mereka semua ada sehingga tercipta harmonisasi. Dengan sesama orang, kita bisa menghargainya dengan cara memberi apresiasi.

Dengan lingkungan, kita menghargainya dengan menjaga kelestariannya. Tidak membuang sampah sembarangan adalah contoh yang paling mudah dilakukan – meski masih banyak yang tidak melakukannya. Sejak kecil, ibu saya begitu keras mendidik kami untuk membuang sampah pada tempatnya.

Awalnya, saya merasa heran kenapa kegiatan sepele itu begitu ditekankan, tapi kemudian saya baru sadar bahwa di balik kebiasaan sederhana itu terkandung nilai yang lebih mulia.

Bagaimana dengan menghargai diri sendiri?
Saya menyebutnya “self love”, beda dengan egois. Penghargaan terhadap diri sendiri sangat penting. Bagaimana mungkin kita menyayangi orang lain jika tidak bisa menyayangi diri sendiri.

Self love bisa dilakukan dengan beragam cara, seperti menjaga kesehatan, menghindarkan diri dari tekanan psikis, meluangkan waktu untuk menikmati me time, dan masih banyak lagi.

Bagaimana cara Anda menjaga kesehatan?
Saya punya prinsip bahwa saya harus menikmati setiap aktivitas fisik yang menyenangkan. Aktivitas fisik yang menyenangkan itu secara otomatis akan membuat tubuh menjadi sehat dan pikiran menjadi fresh. Jika olahraga itu tidak menyenangkan, maka kita takkan lama melakukannya.

Sebagai contoh, dari sejak SMP, saya punya hobi berkuda. Menyenangkan. Dan, secara tidak langsung, kebiasaan berkuda itu berpengaruh pada kesehatan saya. Di tengah keasyikan menunggangi kuda itu, otot inti, otot pinggul, otot tangan, otot kaki, dan konsentrasi saya terlatih. Berkuda juga melatih badan tetap tetap sehingga postur tubuh menjadi lebih baik.

Selain berkuda, aktivitas mengasyikkan apa yang Anda rekomendasikan?

Pole dance... hahaha. Ya, saya sangat suka melakukan pole dance atau senam tiang sampai sekarang. Mungkin, banyak orang yang menilai tari itu lebih menjurus ke tarian erotis dan semacamnya. Itu kurang tepat.

Pole dance tidak selalu erotis. Justru pole dance itu sangat menantang. Kita bisa melatih semua otot tubuh dengan melakukan tarian ini, layaknya seseorang melakukan olahraga calesthenic. Karena menggunakan otot untuk “melawan” berat tubuh sendiri, kita pun jadi selalu sadar jika berat tubuh kita mulai bertambah sehingga cepat-cepat mengurangi makan hahaha...

Haruskah pole dance?

Hahaha... bagi saya harus. Saya punya beberapa tiang di rumah. Silahkan mencoba... Saking senangnya melakukan tarian ini, saya dipercaya oleh beberapa teman untuk menjadi instruktur. Saya mengenal pole dance saat tinggal di Bali. Di sana, saya mulai berlatih hingga akhirnya malah ketagihan sampai sekarang.

Selain pole dance, tari apa saja yang Anda suka?

Sebenarnya, sejak kecil saya sudah akrab dengan dunia tari. Saya mulai kenal dengan tari balet. Dari situ, saya mulai mencoba beberapa jenis tarian, seperti tari Bali, tari Tango, dan tari Flamenco. Dua tarian terakhir ini juga masih aktif saya lakukan sampai sekarang.

Untuk tari Flamenco, saya sempat berlatih dengan Om Rudi Wowor dan Angela Lopez. Sedangkan alasan saya suka tari Tango karena mengharuskan kita mendapatkan chemistry yang sama dengan pasangan agar tercipta harmonisasi.

Cukup sehatkah dengan menari?
Tidak hanya cukup sehat, tapi sangat sehat. Saya membuktikan sendiri bahwa dengan menari, tubuh saya terasa sangat sehat. Saya pun yakin bahwa otot-otot tubuh seorang penari lebih kering, tajam, dan fleksibel dibandingkan otot-otot tubuh orang yang rutin berlatih beban.

Selain itu, menari juga semacam media untuk “membuang” emosi sehingga secara batin pun kita lebih sehat. Gerakan-gerakan yang kita buat adalah emosi yang kita kreasikan dalam bentuk gerakan. Jadi, menari adalah olahraga fisik dan psikis sekaligus.

Seberapa sering Anda menari?
Saya sempatkan untuk melakukannya setiap hari. Jadi, biasanya pada pagi hari saya melakukan yoga. Siang atau sore melakukan pole dance dan pada malamnya, saya melakukan dansa.

Jika orang bertanya apakah saya punya cukup energi untuk melakukan semua itu, saya hanya menjawab, “Sejauh saya menikmati saat melakukannya, tak ada yang melelahkan.”

populerRelated Article