icon-category Travel

Asyiknya Bersepeda di Gili Trawangan

  • 21 Feb 2017 WIB
Bagikan :

Jika berkunjung ke Gili Trawangan, Lombok, Nusa Tenggara Barat, rasanya kurang afdal jika tidak  berkeliling pulau kecil tersebut.

Ada dua moda transportasi yang bisa digunakan untuk berkeliling Gili Trawangan yakni cidomo--istilah di Lombok untuk menyebut delman atau andong--dan sepeda.

Sepengamatan saya, wisatawan banyak yang memilih menggunakan sepeda ketimbang cidomo untuk berkeliling pulau. Pasalnya, harga sewa sepeda labih terjangkau ketimbang cidomo. Ongkos cidomo untuk sekali jalan sebesar 150 ribu. Sementara untuk menyewa sepeda selama 24 jam berkisar 50 ribu sampai 75 ribu. 

Untuk menyewa sepeda tidaklah sulit. Di sepanjang jalan di Gili Trawangan, ada banyak tempat penyewaan sepeda yang dikelola oleh penduduk lokal.

Hotel atau tempat penginapan yang beroperasi di Gili Trawangan pun hampir semuanya menyediakan layanan penyewaan sepeda. Jenis sepeda yang disewakan beragam. Mulai dari jenis sepeda mini hingga sepeda gunung.

Biasanya, sepeda dilengkapi dengan kunci pengaman. Kunci pengaman diperlukan bukan karena di Gili Trawangan rawan pencurian sepeda.

"Tetapi karena bule suka sembarangan. Mereka suka asal mengambil sepeda. Padahal sepeda yang dipulangkan bukan sepeda yang awalnya dia pinjam. Lebih untuk menghindari hal seperti itu sih," beri tahu seorang petugas penyewaan sepeda di Gili Trawangan kepada saya. 

Para wisatawan lebih memilih sepeda untuk berkeliling Gili Trawangan (Foto: Binsar Hutapea)

Saya sendiri sempat menjajal berkeliling Gili Trawangan  menggunakan sepeda. Saya memulai dari tempat saya menginap di Hotel Ombak Sunset. Karena jalanan di  Gili Trawangan berdekatan dengan pantai,  otomatis saya selalu disuguhi pemandangan pantai yang indah serta suara deburan ombak.

Di beberapa bagian pantai, saya melihat ada  tempat yang disediakan buat wisatawan untuk duduk-duduk sembari menikmati pemandangan laut. Bila menjelang matahari terbenam, banyak wisatawan menghabiskan waktunya di sana.  

Di sepanjang  jalanan Gili Trawangan, terdapat banyak kafe yang menyediakan makanan lokal  maupun internasional. Ada pula berbagai tempat penginapan, mulai dari yang murah  sampai mahal.

Saya juga melihat ada beberapa toko suvenir di pinggiran jalan di  Gili Trawangan. Suvenir yang dijual umumnya adalah produk kerajinan tangan khas Lombok seperti tas kain, gelang akar, dan lain sebagainya. 

Memasuki Central--pusat kota Gili Trawangan--suasanya semakin ramai dan padat. Bangunan yang berdiri di Central kebanyakan kafe dan restoran.

Bila malam, susasana di tempat ini ingar-bingar oleh suara musik elektronik dan tawa para wisatawan bule yang tengah asyik berpesta. Selain tempat makan, banyak pula tempat yang menjajakan jasa rekreasi laut seperti diving dan snorkeling

Bila lelah bersepeda, Anda bisa melipir ke pantai dan melihat pemandangan indah seperti ini. (Foto: Binsar Hutapea)

Di Central--yang jaraknya sekitar 3 km dari hotel tempat saya menginap--saya sempat memarkir sepeda di sebuah tempat makan untuk beristirahat. Kafe tersebut persis berada di pantai. Saya memesan teh hangat dan kentang goreng di kafe tersebut. Kebetulan cuaca lagi mendung.

Sembari menyeruput teh, saya menikmati pemandangan berupa hamparan laut di depan saya. Beberapa wisatawan asing, tampak asyik berenang, snorkeling, dan surfing.

Persis di sebelah kafe tersebut, terdapat tempat penangkaran penyu. Bila Anda datang ke Gili Trawangan bersama anak-anak, maka tempat penangkaran penyu wajib dikunjungi. Anak-anak pasti senang melihat penyu-penyu kecil. 

Kurang lebih setengah jam beristirahat di kafe pinggir pantai, saya kembali mengayuh sepeda. Dan setelah mengayuh sekitar 7,5 km, saya akhirnya kembali berada di titik semula, yaitu hotel tempat saya bermalam.

Saya menempuh perjalan sekitar satu jam lebih. Tapi itu pun sudah plus waktu beristirahat. Andaikan tanpa beristirahat, barangkali hanya butuh waktu setengah jam lebih untuk berkeliling Gili Trawangan. 

Selain bisa menikmati pemandangan laut yang indah, berkeliling Gili Trawangan mendatangkan perasaan segar. Maklum, di pulau tersebut kendaraan bermotor dilarang beroperasi. Akibatnya, udara tak tercemar polusi. Tak enaknya, jalan di Gili Trawangan banyak yang bolong dan rusak.

Karena musim hujan, jalan yang rusak tersebut digenangi air. Ini menjadi masalah bila Anda berpapasan dengan cidomo. Kalau tak hati-hati, Anda bisa terciprat air dari genangan yang dilalui cidomo. Baiknya, Anda mengalah saja bila bertemu cimodo. (bin/bin)

 

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini