Ayah Korban Bom Bunuh Diri di Kampung Melayu: Doakan Anak Saya...
Penanganan korban bom bunuh diri di Kampung Melayu, Jakarta Timur, berlangsung intensif. Seperti Bripda Yogi Aryo Yudistiro, 22 tahun, yang kondisinya terparah di antara tiga korban bom yang dirawat di Rumah Sakit Premiere Jatinegara, Jakarta Timur.
Menurut bagian pengawas Rumah Sakit Premiere Jatinegara, Suyatno, Yogi mesti menjalani setidaknya tiga operasi akibat bom Kampung Melayu. Satu operasi patah tulang, dua operasi plastik, dan ketiga operasi mata. "Lengan kiri dan kaki kiri perlu dioperasi karena patah," ujar Suyatno saat ditemui Tempo, Kamis dinihari, 25 Mei 2017 di RS Premiere.
Baca:
Bom Kampung Melayu, 4 Korban Dirawat di RS Premiere Jatinegara
Kedua mata anak Yogi, menurut Yuli, masih diperban. Berdasarkan keterangan tim medis, ada luka serius yang dialami Yogi dari pelipis kiri hingga menjalar ke kuping kiri. "Panjangnya mungkin sekitar 5-7 sentimeter. Karena itu kedua matanya diperban," kata Yuli.
Sekujur tubuh Yogi, masih kata Yuli, penuh luka akibat serpihan bom. Ketika Yuli tiba di rumah sakit dan menemui anaknya sekitar pukul 23.00 WIB, melihat kasur yang ditempati Yogi masih bersimbah darah. "Hampir semua badan kecuali di bagian dada, masih berdarah," ujar Yuli. "Mulutnya seperti ketutup terkunci."
Baca:
Bom Bunuh Diri di Terminal Kampung Melayu, Pelaku Dua Orang
Yuli juga menceritakan kondisi jari kelingking anaknya yang tidak utuh. "Hilang sekitar satu sentimeter. Anak saya sempat berucap "Doain, ya," ujar Yuli menirukan Yogi. Yuli tak kuasa terus-menerus melihat anaknya yang menderita akibat bom bunuh diri itu. Tak ada keinginan lain kecuali kesembuhan anaknya. "Doakan, saya yakin anak saya bisa pulih kembali."
DEVY ERNIS
Berita Terkait: