Bahaya Olahraga Saat Hujan
Aktivitas fisik merupakan faktor penentu yang sangat penting bagi kesehatan. Namun banyak faktor yang dapat diidentifikasikan sebagai penghalang untuk melakukan aktivitas fisik, salah satunya adalah cuaca terutama musim hujan atau musim dingin.
Dalam dekade terakhir, sejumlah studi telah mengkaji efek kuantitatif dari cuaca (misalnya, suhu, curah hujan, angin) pada aktivitas fisik pada anak-anak, remaja dan orang dewasa. Bahkan lebih dari itu hubungan antara tingkat kesehatan yang berhubungan dengan aktivitas fisik dan kondisi cuaca telah banyak diteliti. Cuaca tidak dapat diubah, tapi pengetahuan yang baik tentang bagaimana kondisi cuaca dapat mempengaruhi tingkat kesehatan dan aktivitas fisik dapat membantu untuk mengurangi dampak terhadap kesehatan.Bagaimana dampak negatif terhadap kesehatan saat melakukan aktivitas fisik atau olahraga di musim hujan?
Melakukan aktivitas fisik atau olahraga dalam kondisi cuaca hujan lebat ditambah dengan udara dingin dapat menimbulkan dampak yang berbahaya bagi kesehatan. Dampak yang paling sering terjadi adalah bahaya hipotermia, di mana suhu tubuh menurun di bawah suhu tubuh normal. Ini terjadi akibat tubuh kehilangan panas yang lebih besar dibandingkan dengan produksi panas oleh tubuh sendiri, yang mengakibatkan penurunan temperatur inti tubuh dan pada akhirnya memengaruhi kinerja latihan. Air memiliki kapasitas termal lebih tinggi dari udara, dengan koefisien perpindahan panas konvektif yang 70 kali lebih besar dibandingkan dengan udara. Oleh karena itu, seseorang yang berolahraga dalam cuaca hujan dapat mengalami kehilangan panas tubuh yang cukup besar.
Selain hipotermia, dampak kesehatan yang sering terjadi pada saat melakukan olahraga di musim hujan dan di udara dingin adalah asma (exercise-induced asthma - EIA). Seseorang dengan EIA sangat sensitif terhadap suhu rendah. Saat bernapas, udara yang dihirup dihangatkan oleh hidung, tetapi saat olahraga orang bernapas lebih melalui mulut. Hal ini memungkinkan udara dingin mencapai saluran udara dan paru-paru bawah dan memicu gejala asma.
Bagaimana cara pencegahan dampak negatif kesehatan saat melakukan aktivitas fisik atau olahraga di musim hujan ?
Ketika melakukan aktivitas fisik dalam kondisi hujan dan udara dingin, tindakan pencegahan harus diambil. Apabila sedang dalam kondisi kesehatan yang tidak baik atau mempunyai kecenderungan untuk alergi suhu dingin sebaiknya membatalkan atau membatasi aktivitas di suhu udara yang dingin. Tindakan pencegahan lainnya adalah dengan mempersiapkan diri sebaik-baiknya dengan melakukan adaptasi latihan yang baik terhadap suhu udara lingkungan dan mempersiapkan pakaian olahraga yang tepat saat berolahraga di musim hujan atau udara dingin. Pakaian yang dianjurkan adalah menggunakan pakaian berlapis, lapisan dalam, lapisan tengah, dan lapisan luar.
Lapisan Dalam :
Lapisan dalam harus terbuat dari bahan yang tidak menyebabkan kelembapan pada kulit. Bahan terbaik untuk lapisan dasar adalah bahan sintetis (polypropylene dan polyester). Bahan wool juga bisa menjadi pilihan yang baik yang dapat menjaga Anda untuk tetap kering. Wool dan sintetis dapat mempertahankan panas tubuh karena struktur serat yang menciptakan ruang udara kecil sebagai perangkap molekul udara hangat.
Lapisan Tengah :
Lapisan tengah berfungsi menyediakan isolasi dan melanjutkan transportasi kelembapan menjauh dari permukaan tubuh. Biasanya bahan yang digunakan adalah berasal dari bulu domba. Lapisan ini harus nyaman untuk dipakai.
Lapisan Luar :
Lapisan luar terbuat dari bahan yang dapat melindungi dari udara dingin dan memungkinkan udara untuk bersirkulasi dan tidak menyebabkan kelembapan. Jangan lupa untuk melindungi ekstremitas Anda. Jika kaki Anda berkeringat, kaki Anda mudah lecet, pastikan Anda menggunakan sepatu yang memiliki rongga udara yang cukup dan jangan lupa untuk menutupi kepala dengan penutup agar tidak basah.
Narasumber : dr. Andi Kurniawan Sp.KO, spesialis kedokteran olahraga di ISMC (Indonesia Sports Medicine Center)