Home
/
News

Balita tak Perlu Susu Formula

Balita tak Perlu Susu Formula
Republika29 June 2016
Bagikan :
Preview
| June 29, 2016 8:58 am

Banyak ibu yang memberikan susu formula kepada anak balita mereka karena menilai susu formula mengandung berbagai nutrisi yang dibutuhkan anak mereka. Meski banyak ibu menilai susu formula bermanfaat bagi bayi, Karleen Gribble dari Western Sidney University School of Nursing and Midwifery ternyata memiliki penilaian berbeda.

Kepada Daily Telegraph, Gribble mengatakan bahwa semua nutrisi yang dibutuhkan oleh anak balita pada dasarnya bisa didapatkan dari makanan. Di samping itu, Gribble juga mengungkapkan bahwa anggapan susu formula dapat meningkatkan perkembangan otak anak merupakan anggapan yang keliru.

Gribble mengatakan klaim susu formula dapat meningkatkan perkembangan otak balita hanyalah bentuk marketing yang cerdas. Padahal, susu formula untuk balita hanya mendapatkan tambahan beberapa jenis vitamin dan mineral saja.

“Tidak ada yang istimewa mengenai susu-susu tersebut dan tidak seharusnya produk spesialisasi ini lebih mahal lima kali lipat dibandingkan susu bubuk dan juga susu segar biasa,” terang Dr Gribble seperti dilansir Daily Mail.

Di sisi lain, World Health Organization (WHO) juga telah menyatakan bahwa susu formula sebenarnya tidak perlu diberikan pada balita sebagai pengganti ASI. Pasalnya, balita bisa mendapatkan nutrisi yang mereka butuhkan dari susu sapi segar dan makanan-makanan sehat seperti buah, sayur, daging dan juga ikan.

Berdasarkan Australia’s National Health dan Medical Research Council, susu sapi segar dapat diberikan kepada balita ketika sudah tidak lagi diberi ASI. Usia minimal bagi anak untuk mulai bisa mengonsumsi susu sapi ialah 12 tahun.

Meski begitu, angka penjualan susu formula untuk balita cenderung meningkat. Di Australia, misalnya, penjualan susu formula untuk balita meningkat hampir dua kali lipat dalam beberapa tahun terakhir dengan jumlah penjualan yang cukup fantastis, senilah setengah juta dolar.

Philip Baker dari Australian National University mengatakan penjualan susu formula balita meningkat ketika tingkat ibu menyusui dalam keadaan stagnan. Padahal, Baker, melanjutkan pemberian susu formula pada balita menggantikan posisi makanan yang tepat untuk dikonsumsi oleh balita tersebut. Baker menilai kondisi ini dapat merugikan anak-anak.

BERITA TERKAIT




populerRelated Article