Basmi Malware, 100 Miliar Aplikasi Dipindai Google Play Store Setiap Hari
Ilustrasi foto: Firmbee.com/Unsplash
Uzone.id -- Sering mendengar kenapa aplikasi-aplikasi di perangkat Android rawan virus jahat alias malware? Nyatanya, Google sudah berupaya secara berkala untuk membasmi malware melalui sistem keamanannya.Dijelaskan oleh Randy Jusuf selaku Managing Director Google Indonesia, raksasa teknologi ini kerap mengembangkan teknologinya secara berkala, khususnya dalam menangkal potensi serangan siber dari oknum tak bertanggung jawab.
“Kami punya Google Play Protect yang ada di dalam Google Play Store. Melalui sistem ini, setiap hari ada 100 miliar aplikasi yang kita scan untuk mendeteksi malware dan upaya-upaya lain yang mengancam keamanan pengguna,” ungkap Randy dalam presentasinya di akun YouTube Google Indonesia, Rabu (3/6).
Baca juga: Google Ingatkan Pengguna Agar Tak Mudah Percaya Hasil Pencariannya
Selain itu, Randy juga mengatakan tak hanya di ranah Play Store, keamanan seperti ini juga berlaku di sistem Gmail yang kian ditingkatkan agar dapat menangkap dan memeriksa banyak sinyal dari luar yang sekiranya mengancam security pengguna.
Google memiliki security built-in yang dapat menangkal isu-isu bermasalah yang masuk ke dalam akun Gmail pengguna.
“Sekitar 100 juta spam dan phising di seluruh dunia kami basmi per hari di Gmail, karena sistem keamanan kami bisa membaca itu semua. Tapi jika ada email yang mungkin bukan spam, pengguna tinggal tandai secara manual dan email tersebut akan pindah secara otomatis ke Inbox,” lanjut Randy.
Upaya lain dari Google dalam menghadang konten bermuatan malware dan serangan siber lain juga berlaku pada iklan digital.
Baca juga: TelkomGroup Luncurkan Tadex, 'Google Ads' Versi Lokal untuk Media
“Tiap tahun kami memblokir 100 iklan per detik yang isinya malware, atau menjual barang palsu misalnya. Ini hal yang selalu kami anggap serius di Google. Jadi bisa dibilang ada miliaran iklan per tahun yang kami blokir, semuanya bisa berjalan dengan kombinasi dari human reviewer dan machine learning,” tutur Randy.
Google mengimbau agar pengguna tak sungkan untuk melaporkan jika menemukan iklan bermuatan negatif agar dapat segera diblokir oleh pihak Google.
Anak usaha Alphabet ini juga mengingatkan pengguna untuk rajin mengecek privasi dan keamanan pada akun Gmail dengan membuka pengaturan profil dan keamanan di sana.