icon-category Gadget

Battle Ponsel Sejutaan: Infinix Hot 30i vs Redmi A2, Bagus Mana?

Bagikan :

Uzone.id - Segmen smartphone harga Rp1 jutaan di Indonesia makin menarik saja. Walau harganya murah, fitur yang ditawarkan oleh ponsel-ponsel ini lebih dari sekadar biasa saja. Seperti dua smartphone sejutaan yang baru meluncur di Indonesia, Infinix Hot 30i dengan Redmi A2.

Infinix Hot 30i dibanderol Rp1.499.000, sementara Redmi A2 di Indonesia dipasarkan dengan harga mulai Rp1.149.000 hingga Rp1.249.000, tergantung besaran RAM dan memori penyimpanannya.

Dengan selisih harga yang tak berbeda jauh, lantas mana yang lebih bagus antara Infinix Hot 30i dan Redmi A2? Sebelum tim Uzone.id kasih jawabannya ke kalian, berikut tabel perbandingan spesifikasi di antara keduanya.

 

Infinix Hot 30i

Redmi A2

Prosesor

MediaTek Helio G37 (2,3GHz)

MediaTek Helio G36 (2,2 GHz)

GPU

PowerVR GE8320

PowerVR GE8320

UI

XOS 12, Android 12

Android 13 (Go Edition)

Layar

IPS LCD

IPS LCD

6,6 inci, HD+

6,52 inci, HD+

90Hz

60Hz

Dimensi

164 x 75,75 x 8,4 mm, 191 gram

164,9 x 76,8 x 9,1 mm, 192 gram

Baterai

5.000 mAh, 10W

5.000 mAh, 10W

RAM

8 GB

3 GB

Memori

128 GB

32 GB/64 GB

Kamera

Kamera depan:

Kamera depan:

5 MP

5 MP

Kamera belakang: 

Kamera belakang: 

50 MP

8 MP

QVGA

QVGA

Desain lebih kalem untuk Redmi A2

alt-img

Kalau soal desain eye-catching, Infinix Hot 30i memang terlihat lebih mencolok gayanya ketimbang Redmi A2. Walau sama-sama terbuat dari material polikarbonat, Infinix menerapkan finishing bak kaca dengan lapisan warna berefek pantulan cahaya yang lumrah di segmen kelas menengah.

Beda jauh pada Redmi A2 yang justru terlihat lebih kalem. Xiaomi pintar ‘menyulap’ material polikarbonat menjadi ala-ala kulit sintetis yang biasanya diadopsi ponsel flagship.

Tekstur seperti vegan leather ini membuat Redmi A2 terlihat jauh lebih menarik, meskipun pilihan warnanya jauh lebih kalem tanpa ada efek gradasi atau pantulan cahaya.

alt-img

Terlebih, adaptasi desain eye-catching dari Infinix Hot 30i pun ada beberapa kekurangan. Selain masih kerasa material plastiknya, membuat finishing seperti kaca tanpa memberikan lapisan matte terlebih dahulu membuatnya mudah kotor tertempel jejak sidik jari.

Namun harus diakui, keduanya berhasil menerapkan desain yang terasa lebih wah di kelasnya. Terutama Infinix yang berusaha mengadopsi desain bodi belakang yang lagi tren di kelas menengah dan high-end.

Layar terasa sama, Hot 30i lebih smooth

alt-img

Jujur, rasa visual dari kedua smartphone ini sama. Layarnya punya ukuran yang hampir sama dengan desain yang serupa juga. Resolusinya pun sama-sama HD+, agak imba kalau dibandingkan dengan ukurannya.

Tapi Infinix kasih pembeda di antara kualitas super biasa ini. Infinix Hot 30i mengusung refresh rate layar 90Hz, sesuatu yang terlihat mahal buat smartphone harga sejutaan. Redmi A2 pun masih 60Hz saja, tentu ini keunggulan yang cukup telak.

Terlebih, pada pengaturan layar Infinix, pengguna bisa dengan bebas mengontrol kecepatan refresh dari layar Hot 30i. Kalau mau smooth sepanjang waktu (asalkan aplikasi mendukung), mode refresh rate 90Hz saja aktifkan.

Dapur pacu andalkan chip MediaTek

alt-img

Infinix Hot 30i ditenagai oleh prosesor MediaTek Helio G37, prosesor yang rilis tahun lalu. Sementara Redmi A2 ditopang Helio G36 dari MediaTek juga, SoC (system on chip) yang baru rilis awal tahun ini.

Sebenarnya tak ada yang berbeda antara kedua chipset tersebut. Helio G37 hanya lebih kencang 100 Mhz saja ketimbang Helio G36, sementara performa GPU dan lainnya masih sama.

Pembedanya justru spesifikasi RAM dan memori penyimpanan yang diusung Infinix Hot 30i dan Redmi A2. Kapan lagi ada smartphone baru harga sejutaan yang RAM-nya 8 GB? Ya, Infinix Hot 30i mengusung RAM seluas itu, plus bisa ditambahkan dengan Extended RAM sampai 8 GB.

Kalian gak salah baca, walau terasa gimmick-nya, Infinix Hot 30i punya total RAM 16 GB. Tapi harus diingat, RAM virtual gak terlalu berpengaruh pada performa, namun cukup membantu untuk multitasking.

Di lain sisi, Redmi A2 hanya punya RAM 3 GB saja. Xiaomi turut menghadirkan Memory Expansion, tapi sampai 2 GB. Jadi total RAM dari smartphone ini mencapai 5 GB.

Berbicara soal kapasitas memori penyimpanan, Infinix Hot 30i jauh lebih besar dengan 128 GB. Sementara Redmi A2 cuma 32 GB atau 64 GB saja. Tapi, keduanya sudah mendukung microSD sampai 1 TB.

Baik Infinix Hot 3i dengan Redmi A2 sama-sama ditopang baterai 5.000 mAh tanpa dukungan fast charging. Kendati demikian, dalam paket pembelian masih tersedia adaptor charger 10W. Bedanya cuma jenis port, Infinix Hot 30i sudah USB-C, sementara Redmi A2 masih microUSB.

Android ‘biasa’ vs Android Go Edition

alt-img

Kedua smartphone sejutaan ini menjalankan sistem operasi yang berbeda. Infinix Hot 30i berjalan di sistem operasi Android 12, sementara Redmi A2 menjalankan Android 13 (Go Edition).

Tentu saja user interface dan experience keduanya berbeda. OS Android yang diciptakan untuk Infinix Hot 30i dilengkapi dengan banyak fitur dengan pengalaman penggunaan yang tak jauh berbeda dengan smartphone Android lainnya.

Lantaran menjadi OS yang open source, makanya OEM atau vendor smartphone bisa dengan bebas melakukan penyesuaian pada sistem Android di ponsel keluarannya. Misal, memberikan UI khas, seperti Infinix dengan XOS 12.

Rasanya pun kurang lebih sama seperti menggunakan ponsel Infinix yang lebih mahal, meski ada penyesuaian fitur yang diberikan.

Kemudian, vendor juga kerap menyertakan aplikasi pra-instal atau bisa dibilang bloatware. Sayangnya, aplikasi-aplikasi yang disertakan sering tak berguna, sehingga malah membuat ruang penyimpanan jadi sesak tak karuan.

Beda dengan Android Stock atau Android One, OS Android yang sudah sampai ke OEM pun mengalami perubahan jadwal update sistem operasi, baik patch keamanan atau peningkatan versi OS.

Infinix Hot 30i sendiri masih menggunakan OS lawas dengan patch keamanan terakhir pada Desember 2022. 

Beda jauh dengan Redmi A2 yang berjalan di Android 13 (Go Edition). Selain menggunakan versi Android lebih baru, patch keamanan bulanan rutin diberikan untuk smartphone ini.

Go Edition juga lebih cocok digunakan pada smartphone dengan spesifikasi yang lemot seperti ini. Semuanya berkat penyesuaian UI dan fitur yang diterapkan pada OS Go Edition.

alt-img

Gak ada bloatware di sini. Fitur-fitur gimmick pun absen di Android 13 (Go Edition), jadi tak memberatkan RAM serta ruang penyimpanan.

Meski Xiaomi populer dengan MIUI, Redmi A2 justru tampil bak menggunakan Android murni. Walau, ada beberapa penyesuaian yang diberikan Xiaomi, seperti aplikasi kamera dan fitur-fitur tambahan lain seperti Memory Expansion.

Kamera 50 MP jadi penentu

alt-img

Beda Rp200 ribu, tapi ‘bonus’ yang diberikan Infinix jauh lebih banyak. Satu di antaranya adalah kamera bersensor 50 MP. 

Sensor 50 MP untuk smartphone kelas menengah sudah jadi fitur yang biasa. Tapi di segmen sejutaan, ini masih menjadi fitur yang istimewa. 

Dengan resolusi yang lebih tinggi, pengguna dimungkinkan menangkap gambar lebih detail ketimbang kamera 8 MP yang diusung Redmi A2. Terlebih, ada dua mode pengambilan gambar yang bisa dimanfaatkan pada Hot 30i, standar dengan resolusi 12 MP dan 50 MP.

Resolusi standar mengaplikasikan metode pixel binning dimana 4 piksel dimampatkan menjadi 1 piksel untuk menghasilkan gambar yang lebih bagus dalam segi detail, warna, dan rentang dinamis.

Di depan, keduanya sama-sama mengusung kamera depan 5 MP. Soal fitur pengambilan gambar, Hot 30i lebih unggul dengan ragam fitur berbasis AI, seperti Super Night, Portrait, AR Shot, Documents, Timelapse, hingga Slow Motion. 

Kesimpulan

Mending Infinix Hot 30i atau Redmi A2? Kalau dari head to head yang kami jabarkan, Infinix Hot 30i memang lebih unggul di hampir segala sektor dibanding Redmi A2, kecuali sisi desain dan sistem operasi.

Infinix Hot 30i sudah unggul pada sektor layar berkat refresh rate 90Hz. Ponsel ini juga unggul soal dapur pacu, terlebih punya RAM 8 GB dengan kapasitas penyimpanan yang besar.

Sektor kameranya pun bak langit dan bumi berkat kamera utama dengan sensor 50 MP.

Sementara itu, Redmi A2 dikemas dengan desain yang tak memaksakan. Xiaomi sadar material plastik yang digunakan harus dikemas semenarik mungkin tapi tidak alay juga. 

Pilihan yang pintar dengan mengaplikasikan finishing bak vegan leather ketimbang kaca. Selain bebas jejak sidik jari, genggaman pun terasa pas dan tidak licin. Tampilannya juga terlihat kalem dan lebih elegan.

Penggunaan sistem operasi Android Go juga lebih bagus ketimbang Android biasa. Dengan spesifikasi yang pas-pasan, Android Go lebih stabil lantaran tak ada bloatware atau fitur gimmick yang tak dibutuhkan sama sekali.

Pengalaman kami scrolling dan menggunakan beberapa aplikasi pun terasa lebih lancar, bahkan dibanding Infinix Hot 30i sekalipun. 

Jadi, tergantung pilihan kalian. Kalau mau spek yang lebih lengkap, Infinix Hot 30i bisa jadi pilihan asalkan bersedia menambah budget sampai Rp200 ribu. Namun jika kalian butuhnya ponsel murah dengan kinerja stabil, Redmi A2 jadi pilihan termurah yang bisa kalian beli.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini