icon-category Startup

Beda Aplikasi PeduliLindungi dan 10RumahAman, Mana Paling Melindungi?

  • 03 Jul 2020 WIB
Bagikan :

Ilustrasi (Foto: Duy Pham / Unsplash)

Uzone.id - Di tengah pandemi Covid-19 yang belum menentu kapan akan berakhir, banyak juga aplikasi yang dikeluarkan pemerintah untuk membantu masyarakat mawas diri dan mencegah penularan lebih luas lagi. Dua di antaranya yang cukup mendapatkan perhatian adalah PeduliLindungi yang muncul lebih dulu, ketimbang 10 Rumah Aman.

Sebagai aplikasi yang paling dulu hadir untuk membantu mencegah penyebaran virus Covid-19, PeduliLindungi telah memiliki banyak penambahan fitur yang sangat berfaedah. Dari 10 orang yang mengaku telah mendownload aplikasi PeduliLindungi, salah satu fitur yang membuat mereka tertarik untuk mendownload adalah fitur tracking, tracing dan fencing. Ini artinya, setiap pengguna dimonitor saat sedang berada di luar. Pengguna akan diberikan notifikasi saat ada pengguna lain yang ternyata positif Covid-19. Bahkan sebelum masuk ke wilayah tertentu, pengguna akan diberitahukan apakah wilayah tersebut masuk zona merah atau tidak.

Aplikasi PeduliLindungi dan 10 Rumah Aman sangat penting dimanfaatkan oleh kamu yang sudah mulai beraktivitas di tengah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sampai menunggu new normal resmi diberlakukan di berbagai wilayah Indonesia. New normal bukan berarti menjalani hidup seperti sebelum terjadi pandemi, namun di mana kita beraktifitas dengan protokol kesehatan ketat sampai vaksin ditemukan.

10-rumah-aman

10RumahAman

PeduliLindungi dan 10RumahAman merupakan aplikasi resmi yang didukung oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika. Bedanya, PeduliLindungi memiliki fitur yang lebih bermanfaat dan aplikatif. Sedangkan 10RumahAman lebih bersifat informasi dengan dukungan ke aplikasi-aplikasi lainnya yang bekerja sama. Artinya, 10RumahAman prosesnya lebih rumit karena mengarahkan kita untuk mendownload aplikasi pihak ketiga untuk mencari informasi Covid-19, memantau kesehatan kita, atau berbelanja secara online. Sedangkan aplikasi PeduliLindungi langsung melayani tanpa perlu aplikasi tambahan lainnya.

Misalnya untuk fitur periksa kesehatan, 10RumahAman akan mengarahkan kita ke aplikasi pihak ketiga, yakni Prixa. Lalu ada juga informasi terkait resep masakan yang diarahkan untuk menonton channel Youtube MyKitchen, atau menonton diskusi melalui aplikasi Disrupto. 10RumahAman juga mengarahkan pengguna untuk mendownload aplikasi jual beli seperti perlengkapan kesehatan di Kimia Farma, beli perlengkapan atau kebutuhan harian di Alfamind, dan lainnya. Seolah semua fitur ini hanyalah iklan yang mengarahkan pengguna ke satu merek tertentu.

Dari tampilan depan, salah satu yang menarik perhatian saat membuka aplikasi 10RumahAman pertama kali adalah fitur untuk memeriksa suhu tubuh. Namun saat diklik, sedikit kecewa. Pasalnya, setelah mengisi identitas sekaligus registrasi, tingkat suhu tubuh harus diisi secara manual setiap hari. Ini artinya, pengguna tetap harus melakukan cek suhu rutin secara mandiri lalu memasukkan informasi suhu tersebut ke dalam aplikasi guna memperbaharui informasi kondisi kesehatan. Ini sama saja pengguna harus berinisiatif melaporkan suhu tubuh mereka ke aplikasi tersebut.

Jadi, bagi sesama pengguna aplikasi ini bisa saling memantau dan menjaga diri agar virus tidak tersebar luas dengan selalu memberikan update informasi suhu tubuh kamu.  Kamu bisa periksa kesehatan diri kamu sendiri maupun orang lain dengan Prixa dengan melengkapi pertanyaan Jenis Kelamin, Umur, Tinggi dan Berat badan. Setelah itu, kamu bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan cara di-tap dengan jari. Prixa akan membuat kesimpulan dari jawaban-jawaban kamu, apakah kamu terindikasi mengidap Covid-19 atau tidak. Perlu diingat, hasil Prixa ini bukan pengganti diagnosis medis dokter, ya.

Memanfaatkan aplikasi 10 Rumah Aman, kamu bisa pantau kondisi suhu tubuh orang-orang yang mengaktifkan aplikasi ini melalui peta satelit. Tanda titik biru menunjukkan Suhu Tubuh Normal, titik kuning menunjukkan Suhu Tubuh di Atas Normal, titik orange menunjukkan Isolasi Mandiri, dan titik merah menunjukkan positif. Karena sistemnya mengandalkan peta satelit, terkadang sulit untuk bisa menampilkan informasi suhu tubuh di sekitar kita.

Dalam 10 Rumah Aman juga menampilkan Nomor Darurat atau Hotline Covid-19 yang bisa kamu hubungi setiap saat. Setelah itu, kamu juga bisa melihat daftar rumah sakit rujukan di setiap provinsi di Indonesia yang bisa menangani kasus Covid-19, sehingga kamu tak perlu repot lagi bertanya kepada orang lain atau mencarinya lewat internet. 

PeduliLindungi-app

PeduliLindungi

Nah, aplikasi yang satu ini bisa dibilang cukup berkembang pesat dari sisi penambahan fitur. PeduliLindungi ini merupakan aplikasi yang dipakai Pemerintah RI untuk kepentingan pelacakan dan penghentian penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19) di wilayah RI. PeduliLindungi ini bisa melindungi kamu serta orang-orang yang kamu cintai dalam upaya pemerintah menghentikan penyebaran Covid-19 dengan mengandalkan partisipasi masyarakat untuk saling membagikan data lokasinya saat bepergian agar penelurusan riwayat kontak dengan penderita Covid-19 bisa dilakukan.

PeduliLindungi ini bekerja dengan memanfaatkan bluetooth pada ponsel kamu. Selama bluetooth aktif, maka secara berkala aplikasi akan melakukan identifikasi ponsel pengguna PeduliLindungi lainnya, yang berada di radius bluetooth, dengan memanfaatkan scanning bluttooth untuk merekam lokasi dan waktu kontaknya. Ponsel-ponsel yang bedekatan akan saling merekam ID anonim masing-masing. Data ID anonim itu akan disimpan dalam rentang waktu 14 hari. Sehingga, apabila ada seseorang yang dinyatakan sakit oleh petugas kesehatan (bukan oleh aplikasi) dan diinputkan ke sistem database, maka sistem akan memfilter ID-ID anonim lain yang terekam pernah melakukan kontak dalam waktu 14 hari terakhir.

peduliLindungi-app-isi-2

Petugas kesehatan bisa menghubungi pengguna ponsel lain yang ada dalam riwayat kontak tersebut untuk mengingatkan risiko yang pernah terjadi. Informasi riwayat kontak ini akan dipakai melakukan tracing saat salah satu dari pengguna dinyatakan positif Covid-19. Nah, hasil tracing ini tentu saja memudahkan pemerintah untuk mengidentifikasi siapa saja yang perlu mendapat penanganan lebih lanjut agar bisa menghentikan penyebaran virus. Maka dari itu, partisipasi kamu menggunakan aplikasi ini sangat diperlukan.

PeduliLindungi hanya akan memberikan notifikasi jika kamu teridentifikasi berada di keramaian, yaitu berada di tempat yang sama dengan beberapa pengguna yang mengaktifkan aplikasi ini dalam waktu cukup lama. Kamu juga bisa mendapat peringatan dini ketika masuk, tergantung status wilayah di lokasi kamu berdiri. Zona Merah berarti area atau kelurahan yang sudah terdata ada orang yang terinfeksi positif Covid-19 atau Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Zona Kuning berarti area atau kelurahan yang sudah terdata bahwa ada Orang Dalam Pemantauan (ODP). Zona Hijau berarti area atau kelurahan yang sudah terdata tidak ada ODP, ODP maupun orang positif terinfeksi Covid-19.

aplikasi-peduliLindungi-hani

Saya coba mendaftarkan diri pada PeduliLindungi dengan mengisi "Nama Lengkap" dan "Nomor Telepon". Cukup kaget sih, ketika muncul tulisan "Anda Berada di Zona Merah. Zona Merah adalah area atau kelurahan yang sudah terdata bahwa ada orang terinfeksi Covid-19 positif atau ada pasien dalam pengawasan".

Proses pemeriksaan kesehatan di aplikasi PeduliLindungi juga ada dan melibatkan pihak ketiga. Namun jumlah aplikasi kesehatan yang terintegrasi di dalam aplikasi ini lebih banyak sehingga pengguna bisa memilih mana yang lebih disukai. Tidak hanya Prixa, pengguna PeduliLindungi juga bisa konsultasi dengan dokter dari Halodoc atau Prosehat.

Kamu pasti akan tertarik dengan satu fitur penting di aplikasi ini, yakni Paspor Bascov. Ini merupakan sertifikat online yang bisa kamu bawa-bawa kemana saja untuk meyakinkan pihak terkait bahwa kamu negatif Covid-19. Jika kamu sudah memiliki e-sertifikat bebas Covid-19, dokumennya bisa diakses melalui scan barcode. Jadi tinggal tunjukkan saja pada pihak terkait barcode tersebut, ketimbang kamu harus membawa kertas yang mudah sobek kemana-mana. Ini sangat berguna saat kamu sedang dalam perjalanan dinas.

Teknologi yang digunakan di aplikasi PeduliLindungi juga sudah beragam. Tak hanya mengandalkan bluetooth tapi juga GPS untuk tracking close contact dan history perjalanan users, lalu QR code untuk paspor Bascov. Ke depan, pengembang aplikasi PeduliLindungi juga akan memasukkan fitur registrasi untuk rapid test dan swab, face recognition untuk identifikasi suhu tubuh, penggunaan aplikasi yang terintegrasi dengan Gojek untuk memantau pergerakan driver dan penumpang, serta memungkinkan pengguna non-smartphone untuk tetap bisa dipantau juga tanpa perlu download aplikasi.

pasted image 0

Baru-baru ini, PeduliLindungi juga sudah terintegrasi dengan Gojek. Aplikasi yang dikembangkan oleh PT Telkom menjalin kolaborasi baru dengan startup lokal Gojek. Tujuan integrasi kedua layanan ini adalah memperluas jangkauan dan penggunaan PeduliLindungi.

Ini membuat PeduliLindungi bisa jadi aplikasi andalan untuk menghadapi New Normal dan mencegah penyebaran Covid-19 lebih luas lagi di masa depan. Aplikasi PeduliLindungi sudah bisa didownload di PlayStore Android dan AppStore untuk pengguna iOS atau iPhone. Hingga Juni 2020, aplikasi PeduliLindungi telah diunduh sebanyak lebih dari 4,1 juta dan mendapatkan rating 4,4 di Google PlayStore.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini