icon-category Health

Begini Cara Tepat Diet Keto Agar Terhindar dari Efek Samping

  • 24 Sep 2018 WIB
Bagikan :

Ada banyak jenis diet untuk mendapatkan berat badan proporsional, dan yang terbaru adalah diet keto yang menuntut pelaku membatasi konsumsi karbohidrat hanya 20-50 gram sehari dan meningkatkan konsumsi lemak.

Banyak pelaku diet keto yang senang, karena berat badannya turun dalam kurun waktu yang cepat. Namun belakangan muncul selentingan kabar bahwa diet keto dapat memicu beragam efek samping seperti mengganggu kerja ginjal, menurunkan daya ingat, hingga membuat orang sulit buang air besar. Lantas benarkah informasi tersebut?

Disampaikan Rini Handayani, penulis buku Panduan dan Resep Sehat Diet Ketogenik anggapan masyarakat mengenai diet keto seringkali salah kaprah. Akibatnya muncul sederet efek samping bagi kesehatan yang justru dikaitkan dengan diet keto.

"Saya menyadari bahwa resep keto yang dibagikan di Facebook cuma tinggi lemak, lemak, lemak. Misalnya kuah sama gajih saja, atau usus, jeroan. Ini salah kaprah. Sumber lemak baik itu padahal banyak, misalnya alpukat, minyak zaitun, jadi diet keto sebenarnya tergantung pemilihan bahannya," ujar Rini dalam peluncuran bukunya di Jakarta, Sabtu (22/9/2018).

Rini Handayani, saat peluncuran buku Panduan dan Resep Sehat Diet Ketogenik di Jakarta, Sabtu (22/9/2018). (Suara.com/Firsta Nodia)
Rini Handayani, saat peluncuran buku Panduan dan Resep Sehat Diet Ketogenik di Jakarta, Sabtu (22/9/2018). (Suara.com/Firsta Nodia)

Ia menambahkan, jika pelaku diet keto membatasi asupan karbohidrat dan memilih konsumsi lemak baik, maka hasilnya pun akan memuaskan. Berat badan menjadi turun dan tubuh terasa lebih sehat.

"Dasarnya kita memasak keto itu sama saja dengan menu lainnya. Bisa kok kita masak-masakan Jawa, Padang, Manado saat menjalani diet keto. Yang terpenting adalah pemilihan bahannya saja. Disesuaikan dengan bahan yang keto friendly," terang Rini merinci.

Awal mula ia menjalani diet keto hingga meluncurkan buku ini tak lepas dari keberhasilan sang suami yang lebih dulu menjalani diet keto. Dari sisi kesehatan yang tentunya lebih baik, sang suami kini juga memiliki tubuh yang atletis dibandingkan sebelum menjalani diet keto.

"Jadi, dulu saya dan suami sering makan di rumah hasil masakan sendiri. Tapi pas suatu hari melakukan medical check up suami saya kolesterolnya tinggi. Jadi, semacam warning buat saya, jarang makan di luar ternyata kolesterol tinggi juga. Akhirnya dia diet keto dan berhasil sehingga saya pun ikut menjalani," terangnya.

 

Berita Terkait:

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini