Mengenal Muslim Life, Aplikasi Lokal untuk Belajar Agama Islam
-
(Foto: Uzone.id)
Uzone.id - Tri Wahyudi merupakan salah satu sosok di balik terciptanya aplikasi edukasi agama Islam bernama Muslim Life.Sebelumnya dia pernah mengenyam kuliah di Fakultas Teknik Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota di Universitas Diponegoro (Undip), Semarang, Jawa Tengah, angkatan 2007 dan lulus pada 2012.
Selama kuliah di Undip, Tri mendapat ada mata kuliah Geographic Information System (GIS). Di situlah Tri berkenalan dengan Teknologi Informasi (TI). Melihat bagaimana TI itu berpengaruh pada masyarakat dan ide tentang Muslim Life itu terbersit ketika dia bergelut dengan mata kuliah GIS.
Baca juga: Aplikasi Muslim Pro, Jual Informasi Pengguna ke Militer AS
Menurut Tri, Muslim Life dibuat lebih ringkas sehingga orang bisa mudah belajar agama Islam, khususnya bagi mereka yang bekerja di kantoran dengan padatnya aktivitas sampai kadang jadwal mereka ingin ke pengajian pun tak bisa ikut.
“Di situ saya melihat, memang untuk meng-capture kebutuhan kelas menengah Muslim yang sebenernya pengen banget belajar agama secara cepat, mudah dan simple, tetapi selama ini kan mereka masih butuhnya offline ya, pengajian-pengajian yang sifatnya lambat,” tutur Tri saat berbincang dengan Uzone.id, Selasa (17/11/2020).
Tri lalu menjelaskan, terkadang level pengajian karena sifatnya umum sehingga kadang kebutuhan khususnya gak terpenuhi. Di situlah Muslim Life hadir.
Tri melihat ada celah di mana kelas menengah Muslim itu bisa memperbarui konten-konten terkini dengan menyeluruh. Mulai dari awal sampai akhir dengan basis digital.
“Jadi Muslim Life itu istilahnya seperti pesantren tetapi digital gitu. Semua materi-materi keagamaan mulai dari awal sampai selesai pembahasan tuh ada di serial videonya,” ungkap Tri.
Lalu, pengguna mendapatkan apa saja ketika belajar agama Islam lewat Muslim Life?
Tri menjelaskan, fitur dan konten yang terdapat dalam Muslim Life sudah berkualitas, misalnya serial pembelajaran tajwid dengan sanad.
“Kalo sanad ini kan kalau dalam Islam itu mungkin pernah dengar kalo tajwid tuh kan ada imam hafidz nih, di Indonesia, terus ada sanad-sanadnya tuh. Kita belajar Alquran tentang sanad itu ada di Muslim Life, terus pembelajaran bahasa Arab juga ada, pembelajaran aqidah Islam, bagaimana dia mengerti tentang aqidah itu juga ada di Muslim Life, termasuk juga konten untuk anak-anak ada juga kartun-kartun Islami yang memang sifatnya serial yang premium, yang berbayar,” terang Tri.
BACA JUGA: Trump Kalah Pemilu, Gimana Nasib Akuisisi TikTok di AS?
Jadi, Muslim Life dibranding sebagai solusi platform edukasi untuk keluarga Muslim. Contohnya ada fitur untuk menguji bacaan kita terhadap surah dalam Alquran, salah satu contohnya bacaan Al-Fatihah.
“Jadi orang-orang yang kepengen ngerti bacaan Al-Fatihah-nya itu udah baik atau salah gak sih?. Itu bisa uji melalui namanya klinik Al-fatihah. Dia bisa record bacaannya dia, kirim ke Muslim Life hanya dengan membayar 10 ribu dia bisa dievaluasi oleh ustad yang rekanan kita konekin sama guru TPQ. Jadi salah satu misi sosial kita sebenarnya mau meningkatkan pendapatan harkat dan martabat para guru ngaji dan guru TPQ,” jelas pemuda asal Banda Aceh ini.
Muslim Life saat ini berada dalam program Indigo.id di bawah naungan Telkom Group. Menurut Tri, Telkom juga memiliki saham Muslim Life sebanyak 23 persen.
VIDEO Samsung Galaxy M51 vs Vivo V20, Perang HP Rp5 Jutaan!