icon-category Auto

Belajar Pengereman dari MotoGP, Rahasia Bisa Ngerem dari 340 Km per Jam!

  • 04 Sep 2021 WIB
Bagikan :

Uzone.id - Naik motor gampang-gampang susah. Dan karena rodanya dua, setiap saat rentan terjatuh. Gak hanya saat melaju, juga saat mengerem. Karenanya, gak asal menarik tuas, pengereman juga ada tekniknya.

Apalagi kalau kalian doyan kebut-kebutan layaknya pembalap motoGP. Pasti sering lihat dong, bagaimana para pembalap motoGP bisa melakukan pengereman dengan sempurna dan aman bahkan dari kecepatan 340 km per jam?

Tentunya ada teknik dan rahasia tertentu, diluar komponen pendukung seperti piranti pengereman dan struktur dari motor itu sendiri. Kita anggap saja, motornya versi standar pabrikan.

Baca juga: Nyobain Beli Online Motor Listrik Lokal, United T1800

Ada tiga cara untuk membuat motor MotoGP terkendali lajunya dari kecepatan 340 km per jam, yakni menggunakan rem depan, rem belakang dan juga yang gak kalah penting engine brake. Apa itu engine brake?

Engine brake adalah pengereman yang diabntu oleh putaran mesin. Engine brake membantu memperlambat perputaran roda belakang secara elektronik, dengan cara menurunkan gigi lebih rendah secara bertahap.

alt-img

Tapi engine brake hanya menyumbang sekitar 20 persen saja untuk membantu pengereman motor dari kecepatan tinggi. Sisanya, didominasi rem depan dengan porsi 70 persen dan rem belakang yang hanya 10 persen saja.

Ya, rem belakang hanya 10 persen. Bandingkan dengan kebanyakan kebiasaan para pengguna motor di Indonesia, terutama yang sering mengeluhkan kampas rem belakang lebih cepat habis, artinya rem belakang punya porsi lebih tinggi.

Kenapa rem depan begitu dominan porsinya? Ini untuk mencegah laju motor menjadi liar tak terkendali saat melakukan pengereman.

Dengan menggunakan rem depan, artinya kontrol motor 100 persen berada di kedua lengan pengemudi, dengan memastikan ban depan punya traksi lebih.

alt-img

Kemudian, porsi 70 persen tersebut dibantu juga dengan engine brake yang selain membantu pengereman, juga menjaga kesetabilan motor, karena membuat traksi roda belakang tidak berkurang signifikan saat melakukan pengereman.

Sisanya 10 persen, adalah rem belakang. Supporting untuk menghentikan laju emang sedikit, tapi 10 persen ini punya peran penting untuk mengendalikan dan mengarahkan motor saat melakukan pengereman.

Coba kalian bayangkan kalau porsinya dibalik. Dengan rem belakang lebih dominan, maka traksi akan berpusat di roda belakang dan traksi roda depan berkurang drastis. Efeknya? Motor kalian bisa saja tidak bisa berbelok atau tidak bisa diarahkan, karena kehilangan traksi di depan.

Bahkan, selain minimnya traksi di roda depan, dengan ban belakang yang menjadi pusat pengereman, maka bersiap saja buntut motor bakal bergerak tidak terkendali. Sedikit saja setang berbelok, maka motor dipastikan bakal ngepot-ngepot yang gak indah seperti drifting.

Nah, itu kenapa, meski laju motor sekencang 340 km per jam sekalipun, para pembalap motoGP gak hanya sekedar bisa memperlambat laju motor, tapi juga mengendalikan motornya dengan aman dan tetap cepat.

VIDEO First Impression Motor Listrik Lokal, United T1800:

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini