Beli Mobil China, Jangan Berharap Upgrade ke Mobil Jepang Deh

Foto: Uzone.id

Uzone.id - Mobil buatan China yang mulai masif dijual di Indonesia, masih mendapat sorotan pesimis dari beberapa pihak. Bahkan, pihak pabrikan Jepang pun sampai ikut berkomentar.

Emang, dari segi harga, mobil-mobil China gak bisa dilawan pabrikan Jepang deh, miringnya sadis. 

Namun, kemiringan harga tersebut ada efeknya, salah satunya bikin pusing—layaknya segala sesuatu yang miring-miring, biasanya bikin pusing.

Tonton video tes konsumsi BBM Honda Mobilio keliling Jakarta:

Kenapa bikin pusing? Ternyata ini berkaitan dengan harga jual kembali dari mobil-mobil China. Banyak pihak memprediksi, harga jual kembali mobil China bakal anjlok, sehingga buat konsumen sulit untuk upgrade ke mobil lain, termasuk merek Jepang.

Dikomentari Jonfis Fandy, Direktur Marketing dan Aftersales Service Honda Indonesia, merek China itu memiliki marketnya sendiri. Dia pun masih memiliki hambatan seperti purna jual, resale value juga, dan lainnya. 

“Oke misalkan mobil bisa dibeli dengan harga Rp 150 juta, nanti kalau mau jual kembali akan jadi berapa itu (penurunan harganya)," komentar Jonfis.

"Mau nambah Rp 200 juta lagi gitu buat tukar model baru (mobil dari Jepang-Red)? Bakal nombok banyak (rugi). Anda itu satu garis, China ya ke China. Tidak bisa kemana-mana," lanjut dia.

Jadi, ketika konsumen udah memutuskan untuk membeli mobil China, harus siap dengan konsekuensi harga jual kembalinya itu. Sehingga, kalau mau upgrade, ya harus beli mobil China lagi, yang kisaran harganya gak kejauhan. 

Tapi, kata Jonfis lagi, bila merek China itu serius menggarap pasar Indonesia dengan menghadirkan line-up mobil yang panjang dan purna jual baik maka akan berbeda.

Barangkali, itu yang coba diterapkan Wuling Indonesia, dengan melahirkan banyak jajaran mobil, dari berbagai segmen. 

Sejauh ini, Wuling sudah menghadirkan empat model dengan tiga segmen yang berbeda, yakni MPV, komersial dan juga terakhir SUV.

Tonton video komparasi Honda Brio vs Suzuki Ignis: