Home
/
Health

Benarkah Bedak Bayi Dapat Sebabkan Kanker?

Benarkah Bedak Bayi Dapat Sebabkan Kanker?

23 August 2017
Bagikan :

MESKIPUN produk bedak bayi diperuntukkan bagi bayi, kenyataannya banyak orang dewasa masih menyukainya. Bedak bayi diminati karena dianggap terbuat dari bahan yang sangat ramah terhadap kulit. Namun, berita mengejutkan datang dari Amerika.
 
Melansir CNBC, pada Senin, 21 Agustus 2017 waktu setempat seorang wanita berhasil memenangkan 417 juta USD atas kasusnya dengan Johnson & Johnson. Wanita tersebut mengklaim bahwa dirinya menderita kanker ovarium akibat penggunaan talk Johnson & Johnson selama bertahun-tahun. Jadi, apakah kita seharusnya menghindari penggunaan talk?
 
Menurut American Cancer Society (ACS), belum ada bukti jelas bahwa talk dapat menyebabkan kanker. Namun, beberapa studi kasus mengindikasikan adanya suatu keterkaitan.

Apa Itu Bedak Talk? 

Melansir Metro.co.uk, bubuk talk terbuat dari talk, yakni mineral yang berbahan utama magnesium, silikon, dan oksigen. Bubuk tersebut menyerap kelembapan dan membantu mengurangi gesekan. Bahan ini banyak digunakan dalam produk kosmetik yang Anda kenali.

Dalam bentuk aslinya, beberapa talk mengandung asbes. Asbes diketahui sebagai zat yang dapat menyebabkan kanker paru-paru jika dihirup. Namun, produk talk untuk keperluan rumah tangga diklaim bebas asbes.

Sedikit Bukti

Talk diduga dapat menyebabkan kanker ovarium jika partikelnya bergerak melalui vagina, rahim dan saluran telur ke ovarium. Tapi tidak ada banyak bukti yang mendukung hipotesa itu.  

“Banyak dilakukan penelitian terhadap wanita untuk melihat adanya kemungkinan relasi antara talk dan kanker ovarium. Hasilnya beragam. Beberapa penelitian melaporkan adanya sedikit peningkatan risiko dan beberapa melaporkan tidak adanya kenaikan risiko. Banyak studi kasus-kontrol telah menemukan adanya sedikit peningkatan risiko. Tapi, jenis penelitian ini bias karena periset sering hanya mengandalkan ingatan seseorang mengenai penggunaan talk selama bertahun-tahun sebelumnya. Dua studi kelompok prospektif yang tidak memiliki tipe bias potensial yang sama belum menemukan adanya peningkatan risiko," ujar seorang juru bicara ACS.

Penelitian tersebut sekaligus menambahkan bahwa peningkatan risiko kanker ovarium saat menggunakan talk cenderung sangat kecil. Penelitian ke bidang ini pun masih terus berlanjut. Oleh karenanya, masyarakat menyarankan siapa pun untuk menghindari penggunaan talk untuk saat ini.

“Belum ada kejelasan apakah produk konsumen yang mengandung bubuk talk itu memang meningkatkan risiko kanker. Studi tentang penggunaan bubuk talk secara pribadi memiliki hasil yang beragam, walaupun ada beberapa dugaan tentang kemungkinan peningkatan risiko kanker ovarium. Saat ini hanya ada sedikit bukti yang menunjukkan keterkaitan antara jenis kanker lainnya dengan penggunaan bubuk talk. Orang-orang yang peduli dengan penggunaan bedak perlu menghindari atau membatasi penggunaan produk yang mengandung bubuk talk sampai ada informasi lebih lanjut,” ujar juru bicara tersebut seperti dilansir Metro.
 
Bagaimana Tanggapan Johnson & Johnson?
 
Kanker ovarium adalah diagnosis yang mengerikan dan Johnson&Johnson sangat bersimpati dengan wanita dan keluarga yang terkena dampak penyakit ini.
 
Pihak perusahaan menjelaskan. proses produksi talk mereka dipandu oleh sains yang mendukung keselamatan penggunaan produk. Dengan pertimbangan tersebut, dilaporkan bahwa pihak perusahaan akan mengajukan banding atas putusan pengadilan.
 
“Jumlah bukti tidak mendukung adanya hubungan antara paparan talk perineum dengan peningkatan risiko kanker ovarium,” tulis National Editor Institute Physician Data Query Editorial Board, seperti dilansir Metro.
 
Perusahaan juga sedang mempersiapkan percobaan tambahan di Amerika Serikat dan mengklaim akan terus mempertahankan keamanan produk mereka. (Kintan Utari Juanda)***

populerRelated Article