Benarkah Pijat Prostat Bisa Mengatasi Impotensi?
Disfungsi ereksi atau impotensi adalah masalah yang tentu sangat mengganggu laki-laki. Pasalnya, laki-laki yang tidak bisa ereksi tak akan bisa atau sulit sekali ejakulasi. Hal ini bisa jadi masalah ketika ingin melakukan aktivitas seksual atau mengusahakan keturunan. Untuk mengatasi disfungsi ereksi, para ahli sudah mengembangkan berbagai cara seperti pengobatan, terapi hormon, metode vakum, operasi, serta implan penis.
Namun, tahukah Anda bahwa beberapa orang memilih untuk melakukan pijat prostat untuk mengatasi disfungsi ereksi? Pijat prostat dianggap sebagai cara yang lebih sederhana dibandingkan cara lainnya. Apakah pijat prostat benar-benar bisa mengobati impotensi? Cari tahu jawabannya di bawah ini.Apa itu pijat prostat?
Pijat prostat adalah perawatan prostat pria melalui teknik pijatan khusus. Pijat ini bisa dilakukan langsung dari dalam dan bisa juga dari bagian luar seperti perut. Bila dilakukan dari dalam, pemijat akan memasukkan jari yang sudah dibungkus sarung tangan karet dan dilubrikasi melalui anus. Lalu prostat akan dipijat dan diberi tekanan tertentu.
Selama bertahun-tahun, teknik pijat prostat dipercaya mampu mengatasi berbagai masalah laki-laki. Mulai dari pembesaran prostat, ejakulasi dini, hingga buang air kecil tidak lancar.
Biasanya dokter atau pemijat ahli yang akan melakukan pijat prostat. Walaupun perawatan tradisional ini juga bisa dilakukan sendiri di rumah, para pakar kesehatan seksual menyarankan agar Anda berhati-hati dan tidak mengambil risiko yang terlalu besar dengan mencoba-coba.
Bisakah pijat prostat mengatasi disfungsi ereksi?
Impotensi terjadi karena aliran darah menuju penis tidak lancar. Akibatnya, penis tidak bsia membesar atau mengeras. Dengan kata lain, meskipun merasa bergairah, Anda akan tetap loyo. Selain itu, gangguan lain seperti penumpukan cairan prostat juga bisa menyulitkan ereksi dan ejakulasi pria. Pasalnya, prostat bertanggung jawab untuk memproduksi air mani (cairan ejakulasi) pria yang mengandung sel sperma.
Maka, banyak orang percaya bahwa pijat prostat mampu melancarkan peredaran darah di area prostat sehingga ereksi jadi lebih mudah dicapai. Selain itu, pijat prostat juga diyakini bisa membantu meluruhkan dan membersihkan saluran prostat yang tadinya menggumpal atau kebanyakan cairan. Dengan begitu, penis pun jadi bisa berejakulasi seperti biasanya.
Akan tetapi, keberhasilan pijat prostat belum teruji klinis. Tak ada data atau penelitian yang menunjukkan bahwa pijat prostat benar-benar bisa mengatasi impotensi atau bahkan lebih ampuh daripada jenis pengobatan lainnya. Sementara jika pijat prostat memang bisa mengatasi masalah kejantanan pria ini, pijat saja tidak akan cukup untuk menuntaskan masalahnya. Anda tetap diimbau untuk menjaga gaya hidup sehat seperti berhenti merokok, istirahat yang cukup, mengendalikan berat badan, serta memerhatikan pola makan.
Apakah pijat prostat aman?
Pijat prostat bukanlah prosedur medis yang diawasi oleh Kementerian Kesehatan, rumah sakit, atau badan kesehatan lainnya. Maka, tak ada standardisasi atau pengawasan praktik pijat prostat dari mana pun. Pijat prostat dianggap sebagai pengobatan alternatif yang boleh dicoba sebagai pendamping (bukan pengganti) pengobatan medis yang sudah lolos uji klinis. Bukti keberhasilan pijat ini masih sangat terbatas, yaitu hanya dari pernyataan orang-orang yang pernah melakukannya. Namun, selama Anda melakukan pijat ini dengan bantuan profesional, seharusnya pijat prostat relatif aman.
Risiko pijat prostat
Setiap pengobatan atau terapi yang belum teruji klinis memiliki risiko-risiko yang mungkin timbul. Efek samping dari pijat prostat antara lain memperparah gejala atau keluhan Anda, penyebaran kanker (jika ada), dan perdarahan. Perlu diingat, mungkin masih ada efek samping lain yang belum diamati atau tidak tercantum di sini. Maka, sebaiknya sebelum memutuskan untuk pijat prostat, konsultasikan dulu dengan dokter Anda dan carilah pemijat yang sudah berpengalaman dan bereputasi baik.
The post Benarkah Pijat Prostat Bisa Mengatasi Impotensi? appeared first on Hello Sehat.