Benarkah Trompet Bisa Menularkan Penyakit Difteri?
Di media sosial santer beredar kabar meniup trompet di malam tahun baru berpotensi menularkan penyakit difteri.
Penyakit difteri dikabarkan bisa tersebar melalui percikan ludah dan embusan napas yang keluar ketika seseorang meniup trompet, yang tidak bisa dipastikan bebas dari penularan penyakit difteri.Betulkah demikian? Praktisi klinis dan Staf pengajar FKUI/RSCM, Dr Ari Fahrial Syam, menyebutkan bahwa kuman difteri ditularkan secara droplet melalui bercikan dari bersin atau batuk.
"Secara teori bisa saja hal ini ditularkan melalui trompet yang sudah ditiup dan bisa saja terhirup saat meniup terompet oleh orang lain," katanya lewat pesan singkatnya Jumat 29 Desember 2017.
Sementara Direktur Surveillance dan Karantina Kesehatan Kemenkes, Elizabeth Jane Soepardi menyebutkan penularan bisa saja terjadi, apalagi jika satu trompet dipakai bergantian. "Sama dengan bertukar alat makan," katanya. Ini tentu saja jika salah satu peniup itu adalah penderita difteri.
Jane melanjutkan bahwa harus dicek juga, apakah alat kecil yang ditiup ulang di trompet ada saluran ke depan? Bila ada, bandingkan lontaran dropletnya, apa lebih jauh atau kuat dibandingkan dengan bila kita bicara atau bersin?
Menurut Jane untuk menebarkan difteri sangat mudah, bicara saja lontaran droplet mencapai 7 meter. "Jadi tidak perlu bantuan terompet," katanya.
Lalu, berapa lama kuman difteri itu bertahan di luar? "Kuman difteri cuma bisa hidup di tubuh manusia," kata Jane.
Tapi bagaimana pun, menurut Jane, agar penularan tidak terjadi, sebaiknya pastikan diri kita sudah divaksin difteri. "Terpenting, semua sudah kebal melalui imunisasi dulu, baru main trompet," katanya.