Benci tapi Beli (Juga) FIFA 20
Uzone.id - Saat FIFA 20 resmi dijual 27 September 2019 lalu, sejujurnya rasa ingin beli buru-buru seperti FIFA 19 gak ada sama sekali. Apakah bosan melanda?
Sebagai kelompok yang ‘beli PlayStation 4’ buat main FIFA, doang, bosan sih gak. Apalagi sejak FIFA 17 gak pernah absen beli. Cuma benar-benar gak pengen buru-buru aja beli.
Walaupun itu cuma bertahan beberapa hari, karena akhirnya beli juga. Dan benar, rasa tidak exicted itu berbuah kekecewaan. Apalagi untuk harga Rp 700 ribuan, gak ada yang spesial.
Bahkan, setelah menjajal beberapa fitur dan gameplay selama 3 hari 2 malam di FIFA 20, ada empat hal yang mengecewakan di game besutan Electronics Arts ini.
Tombol ‘lingkaran’
Ini sebenarnya receh banget, sih. Jadi tuh EA entah kenapa memindahkan semua navigasi ‘enter’ dari tombol ‘X’ menjadi ‘O’.. Ini khususnya pengguna PS4, ya.
Jadi ketika pertama kali memainkan FIFA 20 ini, kagok tuh. Beberapa kali harus salah pencet.
Tapi selebihnya sih standar aja, apalagi penggemar FIFA sejati, tombol shot tetap ‘Lingkaran’, umpan lambung masih ‘Kotak’.
The Journey
Ini sih paling nyesek…Kenapa…kenapaa… game simulasi The Journey harus dihilangkan!!!
Fix ya, kita gak akan bisa lagi mengikut kelanjutan dari Alex Hunter atau Kim Hunter, adiknya menjadi bintang sepak bola dunia.
Walaupun di FIFA 19, memang sudah terlihat plot cerita The Journey kedodoran, setidaknya ini membuat game FIFA berbeda dengan Pro Evolution Soccer, misalnya.
Juventus
Uhuk..Bagi penggemar berat Juventus, kamu mungkin akan sama gondoknya dengan penggemar game FIFA.
Ya, karena seperti kita tahun klub asal Turin itu mengikat kontrak eksklusif dengan PES. Mulai dari kostum, logo hingga stadion.
Sehingga di FIFA 20, klub Juventus di Serie A ‘digantikan’ Piemonte Calcio.
Tapi, semua pemainnya sih masih menggunakan nama dan wajah asli Juventus semua, ya.
Nah, itu setidaknya beberapa hal minor yang ganggu di FIFA 20. Di tulisan selanjutnya, gue akan bahas soal kelebihan dari game ini.